Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

profit margin adalah

Lebih Dalam Tentang Profit Margin dan 3 Jenisnya

Semakin besar keuntungan sebuah bisnis, maka semakin sukses bisnis tersebut secara finansial. Selain melakukan usaha mendapatkan keuntungan, Anda juga wajib paham cara menghitung keuntungan yang diperoleh ini. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan profit margin.

Profit margin sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan rasio keuntungan yang diukur dengan melakukan perbandingan beberapa variabel. Nantinya, akan diketahui nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas yang dijalankan.

Tapi apakah hanya sebatas itu saja?

Baca Juga: 4 Unsur dan Manfaat Akuntansi Anggaran untuk Perusahaan

Mari Pahami Lebih Jauh Mengenai Profit Margin

profit margin adalah
Sumber: freepik.com

Seperti disinggung singkat dalam penjelasan awal tadi, yang dimaksud dengan profit margin merupakan rasio keuntungan yang diukur dengan cara membandingkan penjualan dengan laba setelah bunga dan pajak yang harus dibayarkan.

Nantinya, akan diperoleh hasil keuntungan yang didapatkan dari aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan. Tidak berhenti disitu saja, karena keuntungan masih dibedakan lagi menjadi keuntungan bersih dan keuntungan kotor.

Semakin tinggi margin laba yang dicatatkan, maka idealnya performa penjualan yang dilakukan oleh perusahaan semakin baik. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah margin yang muncul, maka keuntungan yang diperoleh juga akan menurun.

Jenis dan Cara Hitung Margin Keuntungan secara Umum

profit margin adalah
Sumber: freepik.com

Secara umum ada beberapa jenis margin keuntungan yang ada di dalam perusahaan. Mulai dari gross profit margin, kemudian operating profit margin, dan net profit margin. Penjelasan mengenai ketiganya dapat Anda lihat di bagian berikutnya, lengkap dengan cara penghitungannya.

Gross Profit Margin

Menjadi metode paling sederhana dalam menghitung keuntungan. Di cara pertama ini keuntungan atau laba dipahami sebagai pendapatan yang tersisa setelah memperhitungkan harga pokok penjualan (HPP) atau biaya variabel.

HPP sendiri akan mengacu pada setiap biaya yang secara langsung berhubungan dengan pembuatan atau produksi suatu produk. Mulai dari upah yang dibayarkan, dan bahan baku yang digunakan selama proses. Angka ini tidak termasuk pajak, hutang, biaya tetap, biaya overhead, dan biaya satu kali.

Untuk menghitung laba kotor ini, ada tiga langkah yang bisa dilakukan.

Hitung Laba Kotor, dengan rumus:

  • Laba Kotor = Pendapatan – (Bahan Langsung + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrik)

Penjualan Bersih, dengan rumus:

  • Penjualan Bersih = Pendapatan – Biaya Tunjangan Penjualan, Retur, dan Diskon

Margin Laba Kotor, dengan rumus:

  • Margin Laba Kotor = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100

Operating Profit Margin

Menghitung laba jenis kedua ini sedikit lebih rumit dari yang ada di poin pertama tadi. Hal ini karena memperhitungkan biaya bisnis sehari-hari, seperti biaya penjualan, administrasi, operasi, dan overhead. Hal ini memasukkan penyusutan aset perusahaan namun masih tidak memasukkan variabel biaya non-operasional, seperti hutang dan pajak.

Ada dua langkah yang digunakan untuk menemukan nilai operating profit margin.

Harga Pokok penjualan, dengan rumus:

  • Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Margin Laba Operasi, dengan rumus:

  • Margin Laba Operasi = ((Pendapatan + HPP – Biaya Administrasi dan Penjualan / Pendapatan) x 100

Net Profit Margin

Pada jenis ketiga menjadi jenis yang paling kompleks, karena melibatkan lebih banyak variabel. Rasio ini akan menunjukkan total pendapatan yang tersisa, setelah semua aliran pendapatan dan pengeluaran dihitung, termasuk HPP dan biaya operasional.

Dalam perhitungannya, rasio ini memperhitungkan pendapatan dari investasi, pembayaran satu kali, pajak, serta hutang.

Untuk menghitungnya terdapat dua langkah utama.

Laba Bersih, dengan rumus:

  • Laba Bersih = Pendapatan – (HPP + Depresiasi + Amortisasi + Beban Bunga + Pajak + Beban Lainnya)

Margin Laba Bersih, dengan rumus:

  • Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Pendapatan) 100

Manfaat Mengetahui Nilai Profit Margin

profit margin adalah
Sumber: freepik.com

Setelah mengetahui jenis dan cara hitungnya, Anda juga wajib paham manfaat dari penghitungan profit margin. Beberapa poin di bawah ini bisa Anda simak untuk memahami apa manfaat dari penghitungan nilai ini.

  • Pertama, sebagai indikator kesuksesan bisnis. Nilai ini digunakan oleh investor untuk melihat apakah bisnis layak mendapat investasi atau tidak.
  • Kedua, elemen pencatatan laporan keuangan. Secara berkala, nilai dari profit margin akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagai kelengkapan.
  • Ketiga, sebagai persyaratan pengajuan pinjaman. Dari lembaga keuangan akan meminta laporan kondisi keuangan tertentu, dan berkas profit margin adalah salah satunya.
  • Keempat, melihat pola pelanggan. Dari hasil yang diperoleh, Anda dapat melihat performa bisnis yang dijalankan serta melihat tren perilaku pelanggan.
  • Kelima, sebagai bahan evaluasi. Dapat diketahui keuntungan atau kerugian yang didapatkan perusahaan, sehingga Anda dapat melakukan evaluasi secara komprehensif.

Baca Juga: 5 Cara Membuat General Ledger yang Mudah dan Efektif 

Untuk membantu perhitungan profit margin, Anda dapat menggunakan berbagai metode yang dapat mempermudah urusan ini. Salah satu metode praktis dan akurat untuk mengelola profit margin adalah dengan menggunakan produk Financial Management, yang disediakan oleh R1.

Dengan fitur utama Cash Flow Management, Account Payable, dan Account Receivable, urusan menghitung profit margin adalah urusan yang mudah. Praktis, akurat, dan fleksibel untuk diintegrasikan, produk R1 selalu menyajikan fitur handal untuk urusan Anda!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *