Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

value chain

Optimasi Usaha Value Chain dalam Bisnis, Ini 3 Tahapnya

Pernahkah Anda berpikir untuk menambahkan nilai pada setiap proses bisnis yang Anda jalankan? Mungkin saat ini bisnis telah berjalan lancar dan efektif dengan apa yang Anda miliki. Namun bagaimana jika hal ini dapat terus ditingkatkan dengan penerapan konsep value chain?

Secara mendasar, tidak ada bisnis yang tidak dapat berkembang. Pengembangan kemudian dapat dilakukan pada bagian dalam perusahaan, atau bagian luar perusahaan yang terkait dengan pihak lain. Konsep value chain kemudian menjadi cara yang dapat dilakukan untuk mengeksekusi hal ini.

Baca Juga: BPM adalah Aktivitas Penting bagi Perusahaan, Ini Penjelasannya

Tapi Apa Itu Value Chain?

value chain
Sumber: freepik.com

Value chain dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memberikan nilai lebih pada setiap proses bisnis yang berkaitan dengan perusahaan. Proses yang dimaksud mulai dari pengadaan atau procurement, kemudian proses produksi, proses pemasaran, hingga proses distribusi yang dijalankannya.

Secara praktis jelas ketika Anda telah memiliki bisnis atau perusahaan, dan sekarang tengah membaca artikel ini, bisnis yang Anda miliki telah berjalan pada titik optimal tertentu. Namun dengan effort yang tepat untuk peningkatan setiap pos yang ada, bisnis Anda dapat ‘naik kelas’ dan sampai di titik yang lebih tinggi.

Tidak sedikit yang beranggapan untuk apa melakukan effort lebih jika saat ini telah cukup produktif? Bukan argumen yang salah, namun apa benar Anda bisa puas dengan bisnis dan keuntungan yang diperoleh sekarang, serta mengesampingkan kesempatan untuk mengembangkannya lebih jauh?

Cara Kerja dari Konsep Peningkatan Ini

value chain
Sumber: freepik.com

Pada dasarnya, effort untuk meningkatkan kualitas perusahaan, secara umum, harus didasari dengan data yang solid atas kondisi perusahaan saat ini. Di waktu bersamaan, Anda juga harus bisa melihat tantangan menjadi sebuah peluang yang jika dimanfaatkan dapat memberikan nilai lebih untuk perusahaan.

1. Tahap pertama

Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan analisis nilai dan biaya kegiatan bisnis. Anda wajib dapat menemukan nilai yang bisa ditambahkan pada kegiatan bisnis kepada pelanggan, dengan membandingkan proses yang ada dengan kompetitor yang dinilai lebih baik.

Kemampuan analisis ini dapat membawa Anda pada insight baru terhadap apa yang harus dilakukan perusahaan, untuk dapat memberikan value lebih tinggi, seperti yang dilakukan oleh kompetitor di pos yang sama.

2. Tahap Kedua

Lakukan analisis pada persepsi pelanggan pada nilai yang dibutuhkan. Tanpa perspektif yang jelas dari sisi pelanggan, data yang Anda miliki tidak akan valid. Penambahan value pada proses bisnis tidak akan dapat dilakukan dengan akurat.

Dalam hal ini, riset nilai yang dibutuhkan juga bisa dilakukan pada sisi internal, ketika akan meningkatkan nilai pada proses yang terjadi di dalam perusahaan.

3. Tahap Ketiga

Eksekusi dan evaluasi. Dua hal ini menjadi pokok pada tahap final agar peningkatan nilai yang dilakukan dapat memberikan efek nyata pada proses yang ada. Baik dalam proses internal, atau proses yang berkaitan dengan pelanggan.

Ketika dieksekusi dengan baik maka value chain yang diterapkan akan dapat memberikan efek optimal pada bisnis yang Anda miliki sekarang ini.

Beberapa Contohnya pada Praktek Bisnis

value chain
Sumber: freepik.com

Seperti disampaikan dalam poin sebelumnya, bahwa value chain dapat dieksekusi pada banyak pos bisnis. Mulai dari bagian pengadaan, produksi, pemasaran, hingga distribusi barang. Beberapa contohnya dalam bisnis secara praktis dapat Anda cermati di bawah ini.

  • Pada sisi pengadaan, pemilihan penyedia berkualitas, yang menjamin ketersediaan barang dan jasa yang diperlukan, adalah proses value chain yang dapat dilakukan di pos ini. Secara internal, Anda dapat membangun tim pengadaan yang kompeten, dan dapat melakukan pengadaan dengan efektif dan efisien menggunakan perangkat yang tersedia.
  • Pada sisi produksi, Anda dapat menerapkan penambahan nilai dengan peningkatan kapasitas produksi atau pembelian peralatan pabrik yang baru. Hal ini memungkinkan peningkatan kapasitas produksi. Di waktu yang sama, Anda dapat meningkatkan kontrol pada kualitas bahan baku sehingga semua bahan baku yang digunakan sesuai standar yang dimiliki perusahaan.
  • Di sektor pemasaran, value chain dapat diterapkan dengan memilah media yang paling efektif dan efisien dalam menjangkau pasar. Bagi secara jelas media yang memiliki tingkat penjualan tinggi, dan media yang dapat mendatangkan impresi besar. Dengan begini, effort yang Anda miliki bisa dimaksimalkan dengan tujuan yang lebih jelas.
  • Di sisi distribusi produk, selain menggunakan jasa distribusi dan jalur terbaik Anda juga dapat memaksimalkan keberadaan teknologi. Dengan layanan delivery dan ketersediaan aplikasi khusus, distribusi produk dapat dimaksimalkan sehingga pasar tidak mengalami kekosongan produk.

Baca Juga: Penting! Ketahui Konsep dan 4 Manfaat Balance Scorecard 

Semua upaya peningkatan value chain sebenarnya dapat dilakukan dengan modal riset yang solid dan analisis yang baik. Ditambah dengan berbagai produk dari R1, yang mengoptimalkan semua kegiatan bisnis yang Anda jalankan, maka upaya ini akan semakin efektif dan memberikan hasil yang optimal. Segera gunakan produk R1 di setiap pos bisnis Anda, dan optimalkan output bisnis sekarang juga!

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *