Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

inventory turnover ratio

Ini 7 Cara Mudah Meningkatkan Inventory Turnover Ratio Anda

Salah satu cara untuk menilai kinerja bisnis adalah dengan mengetahui seberapa cepat produk terjual, seberapa efektif memenuhi permintaan pasar, dan bagaimana performa penjualannya dibandingkan kompetitor. Untuk memenuhi hal tersebut, Anda dapat mengandalkan inventory turnover ratio (RTI) untuk mengevaluasi efektivitas produk yang menjadi sumber pendapatan utama.

Apa Itu Inventory Turnover Ratio?

Inventory turnover ratio adalah sebuah rasio perputaran persediaan yaitu cara untuk mengetahui berapa kali persediaan berhasil terjual dalam satu periode.

Inventory turnover mengukur seberapa cepat perusahaan menjual persediaan dan bagaimana analis membandingkannya dengan rata-rata industri.

Rasio turnover yang rendah menyiratkan penjualan yang lemah dan kemungkinan persediaan berlebih atau overstocking. Ini mungkin menunjukkan masalah dengan barang yang ditawarkan untuk dijual atau akibat dari pemasaran yang terlalu sedikit.

Sebaliknya, rasio turnover yang tinggi menyiratkan penjualan yang kuat atau inventaris yang tidak mencukupi. Rasio turnover yang tinggi adalah rasio yang ideal. Meski demikian, terkadang rasio inventory turnover yang rendah bisa menjadi indikasi yang baik.

Misalnya, ketika harga diperkirakan akan naik sehingga persediaan diposisikan sebelumnya untuk memenuhi permintaan yang meningkat cepat atau ketika kekurangan diantisipasi.

Apa Pentingnya Mengetahui Rasio Inventory Turnover?

Sumber: Pixabay

Inventory turnover akan membantumu membuat keputusan bisnis seperti berikut.

  • Menentukan barang apa saja yang harus diproduksi atau dipesan.
  • Memutuskan barang apa saja yang pang perlu dipindahkan ke bagian penjualan yang lain.
  • Membuat daftar bahan baku apa saja yang harus dipesan sebelumnya untuk memberikan cukup waktu untuk pembuatan, produksi, atau pengiriman.

Cara Menghitung RIT

Sumber: Pexels

Rasio inventory turnover adalah rasio yang merinci berapa banyak persediaan yang terjual selama suatu periode. Untuk menghitung rasio tersebut, harga pokok barang dibagi dengan rata-rata persediaan untuk periode yang sama.

Rasio inventory turnover = harga pokok barang ÷ rata-rata barang

Mengukur inventory turnover dapat membantumu mencapai keseimbangan yang tepat antara tingkat inventaris dan permintaan.

Banyak yang membuat kesalahan dengan memiliki terlalu banyak persediaan yang menghabiskan ruang inventaris tanpa menghasilkan penjualan yang diperlukan untuk membenarkan inventaris yang begitu besar.

Persediaan yang terlalu sedikit memberi pelanggan terlalu sedikit pilihan. Pelanggan mungkin akan memilih untuk berbelanja di tempat lain yang menawarkan pilihan lebih banyak.

Bagaimana Cara Meningkatkan RIT atau Rasio Inventory Turnover?

Sumber: Pexels

Setelah Anda mengetahui pengertian rasio inventory turnover beserta rumusnya, masih ada informasi yang tidak kalah menarik. Kami akan membagikan beberapa tips untuk meningkatkan perputaran persediaan sehingga mampu lebih optimal.

1. Meningkatkan Perputaran untuk Stok Barang

Memperkirakan permintaan merupakan sesuatu yang sangat penting. Tujuannya agar kecepatan terkait stok barang menjadi lebih baik. Perkiraan tersebut juga harus Anda lakukan secara akurat.

Anda bisa melakukannya dengan cara melihat perubahan yang terjadi di pasar, mengikuti tren, maupun memanfaatkan penjualan yang ada di tahun-tahun sebelumnya. Melalui data-data tersebut Anda bisa lebih baik dalam menentukan perkiraan terkait permintaan barang. Selain itu, Anda juga bisa mengintegrasikan manajemen stok secara lebih mudah.

2. Mengatur Ulang Strategi

Adapun strategi yang harus Anda atur yaitu strategi penjualan. Tujuannya sudah tentu untuk membuat penjualan produk di perusahaan atau usaha Anda menjadi lebih baik. Strategi yang sesuai perlu Anda tinjau kembali sehingga mampu meningkatkan inventory turnover.

Anda juga perlu melakukan riset lagi lalu menyesuaikan strategi penjualan tersebut dengan usaha yang tengah Anda jalankan. Terdapat beberapa alternatif untuk Anda coba:

3. Menerapkan Penjualan Sugestif

Menyusun program promosi serta loyalitas yang berbeda untuk setiap cabang. Ini Anda lakukan dengan merujuk pada preferensi serta perilaku pelanggan

4. Melatih Staf Agar Mampu Menjalankan Upsell Serta Cross-Sell

Mengetahui apa saja faktor yang menjadi penghambat penjualan serta Anda juga harus menemukan solusinya bersama dengan tim

Meningkatkan retensi pelanggan. Caranya melalui peningkatan layanan serta pengalaman yang didapatkan pelanggan ketika membeli barang di toko Anda.

5. Mengetahui Usia Produk serta Mengurangi Stok Usang

Cara berikutnya untuk meningkatkan inventory turnover yaitu dengan mengetahui usia produk dan mengurangi stok barang yang usang. Produk yang telah lama tertimbun memang sudah waktunya untuk Anda eliminasi. Menyimpan produk yang usianya terlalu lama dapat mengakibatkan kerugian karena berpotensi terjadi kelebihan stok.

Maka dari itu, perlu adanya laporan stok aging sehingga memberikan kemudahan untuk mengetahui perputaran setiap produk secara akurat. Laporan ini juga membantu Anda agar lebih fokus terhadap barang dagangan yang stok perputarannya lambat.

6. Mengubah Strategi dalam Menentukan Harga Produk

Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan yaitu dengan mengubah strategi di dalam menentukan harga produk. Sebenarnya ini cukup sulit karena ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. Tujuannya agar dapat meningkatkan volume penjualan. Anda perlu melakukan peninjauan untuk bisa menganalisis serta mengaplikasikan beberapa penetapan harga.

7. Memperbaiki Kategori Maupun Mengelompokkan Produk

Anda juga perlu mengelompokkan barang-barang yang sudah ada. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang ingin mencarinya. Ketika penataan barang dirasa membingungkan, maka khawatir akan menyebabkan pengaruh terhadap penjualan produk Anda nanti.

Anda perlu mempertimbangkannya karena ketika customer merasa bingung pada saat membeli produk Anda, kemungkinan mereka akan malas dan tidak kembali ke toko Anda. Prinsip ini berlaku bagi yang berjualan secara online dan offline.

Anda perlu mempermudah pelanggan dalam menemukan barang yang mereka butuhkan. Berikan informasi secara detail di tempat Anda meletakkan barang. Ketika Anda mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan, mereka akan datang lagi dan bukan tidak mungkin menjadi pelanggan loyal Anda.

Baca Juga:  6 Cara Tepat Memaksimalkan Proses Pergudangan di Era Kekinian

Cara Mudah Mengetahui Inventory Turnover Ratio Bersama R1

Salah satu hal yang paling mudah untuk membantu mengetahui dan mengelompokkan inventory Anda adalah dengan menggunakan bantuan platform digital R1.

Mengapa R1 bisa membantu Anda? Dalam R1 terdapat fitur Inventory and Material Management. Melalui fitur tersebut, Anda akan  memperoleh berbagai laporan dan pengolahan data terkait  manajemen inventaris termasuk receiving good, good mutation, good transfer, batch management, good returns dan menghasilkan tingkat persediaan yang ideal.

Mendapatkan manajemen yang baik tentang sistem inventory Anda, tentunya akan sangat berguna untuk meningkatkan kesuksesan bisnis Anda. Tidak ada alasan bagi Anda untuk menunda menggunakan R1. Percayakan pengelolaan bisnis pada R1, dan jadikan R1 sebagai solusi terbaik bagi bisnis Anda sekarang juga!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *