Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

dispatching adalah

Mengenal Dispatching dan 6 Tahapan Penting di Proses Produksi

Salah satu fase penting dalam dunia bisnis adalah proses produksi. Dalam proses tersebut, dispatching adalah langkah awal untuk membuka proses produksi. 

Dari dispatching maka selanjutnya perusahaan akan lebih mudah mengelola proses hingga hasilnya sesuai yang diharapkan. 

Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk mengenal lebih jauh apa itu dispatching. Artikel di bawah ini akan mengulas hingga tuntas mengenai pengertian, proses, jenis, dan fungsi dispatching. 

Simak dengan cermat dan terapkan di bisnisku, ya. 

Dispatching adalah Fase Penting dalam Proses Produksi, Ini Ulasannya

Dispatching adalah aktivitas menyerahkan hasil pesanan produksi kepada fasilitas operasi perusahaan. Aktivitas tersebut tentunya telah melalui rancangan kinerja atau production planning yang dirumuskan secara bersama. 

Jika mengacu pada daftar dalam proses produksi, dispatching adalah tahapan perdana dalam proses tersebut. Ketika tahapan awal berlangsung dengan lancar maka mudah untuk masuk ke proses selanjutnya.

Dalam dispatching maka ada orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengawal proses produksi tersebut. Mereka dapat disebut dengan dispatcher

Tugasnya adalah mengelola proses produksi, memahami setiap alat produksi yang digunakan selama proses berlangsung, dan menjaga ritme kerja agar sesuai timeline pengerjaan.

6 Tahapan dalam Proses Dispatching

Sumber: pexels.com

Setelah memahami pengertian dari dispatching maka selanjutnya adalah mengenal enam tahapannya yaitu:

1. Store Issue Order

Pengiriman bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan yang tentunya melalui persetujuan antar kedua belah pihak.

2. Tool Order

Dalam proses produksi, penggunaan alat sesuai dengan apa yang tercantum di kerangka acuan kerja. Dispatcher adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses ini sehingga memahami kapan alat akan digunakan. 

3. Perintah Kerja

Tahapan ketiga adalah menginstruksikan para pekerja untuk melanjutkan proses produksi sesuai kerangka acuan kerja. 

4. Time Ticket

Proses pencatatan waktu yang dimulai dari awal hingga akhir kinerja. Pencatatan menjadi penting karena tidak hanya sebagai arsip melainkan alat ukur perusahaan untuk menentukan pembayaran gaji pekerja. 

5. Inspection Order

Setiap proses produksi pasti akan melalui inspeksi. Dari inspeksi tersebut, data-data akan dikumpulkan untuk kemudian menjadi laporan bersama. 

6. Move Order

Setiap perpindahan bahan dari satu tempat ke tempat lain telah melalui order yang sesuai dengan kerangka acuan kerja. 

Jenis-jenis Dispatching

Sumber: pexels.com

Hanya ada jenis dalam dispatching yaitu dispatching desentralisasi dan terpusat. Apa pengertiannya? Simak penjelasannya di bawah ini. 

  • Dispatching Desentralisasi

Jenis yang pertama, dispatcher akan mengeluarkan pesanan produksi secara bertahap sesuai dengan jadwal. Kelebihan dari dispatching desentralisasi adalah:

  1. Mampu mengurangi alur birokrasi.
  2. Pengerjaan produksi dapat dilakukan secara efektif.
  3. Pencatatan laporan lebih tertib dan teratur. 
  4. Komunikasi lebih terarah.
  5. Segala permasalahan harian mudah untuk dipecahkan. 
  • Dispatching Terpusat

Jenis yang kedua, segala pesanan telah ditentukan oleh pusat baik dari kualitas alat produksi, karakteristik, hingga kapasitasnya. Kelebihan dispatching terpusat adalah:

  1. Tingkat pengelolaan lebih besar.
  2. Fleksibilitas produksi lebih baik.
  3. Pusat mengelola seluruh informasi yang ada.
  4. Tenaga kerja menjadi lebih efisien.
  5. Proses perubahan jadwal berlangsung dengan cepat tanpa mengganggu sistem yang ada.

Fungsi Dispatching

Ada banyak fungsi dalam dispatching yang perlu perusahaan ketahui yaitu:

  • Melakukan notulensi terkait segala proses produksi dan meminta tindakan korektif saat proses produksi berlangsung. 
  • Mengelola pekerjaan tidak berhenti pada proses melainkan juga dampak. 
  • Notulensi dalam proses produksi digunakan sebagai acuan perusahaan untuk melakukan pembayaran gaji pekerja.
  • Mengadakan inspeksi apabila terjadi kekeliruan dalam proses produksi.
  • Menerbitkan perintah kerja agar mudah untuk memberikan instruksi.
  • Menerbitkan time tickets, kartu industri, dan bermacam-macam alat yang menunjang proses produksi.
  • Memberikan garansi pada ketersediaan bahan baku, mesin, alat produksi, serta segala hal yang berhubungan dengan aktivitas produksi.
  • Mendistribusikan pekerjaan kepada setiap pekerja sesuai porsi dan keahliannya masing-masing.

Berbagai macam fungsi di atas perlu dilaksanakan dengan maksimal sesuai kerangka acuan kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila setiap tugas di atas dilaksanakan dengan tepat maka hasil dari proses dispatching akan sesuai rencana.

Kelola Transaksi dan Pencatatan Persediaan Barang dengan R1 dari RUN System

R1 dari RUN System memiliki fitur-fitur yang mendukung pengelolaan dan pencatatan persediaan barang dan jasa. Mulai dari pengelolaan data material, inventaris harga hingga transaksi barang.

Inventory & Material Management dari R1 memiliki tiga fitur utama yaitu Warehouse Management, Inventory Management, dan Material Management. 

Ketiganya dapat berkolaborasi untuk pengelolaan penyimpanan barang, mengatur persediaan barang secara ideal, dan mengatur permintaan barang melalui budgeting.
Bersama R1, langkah tepat bagi perusahaan Anda untuk mengelola modal kerja yang lebih baik.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *