Aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan selalu memiliki landasan yang jelas: membuat produk berupa barang atau jasa untuk dijual ke pasar dan memperoleh keuntungan. Dalam landasan ini, jelas konsep COGS adalah konsep yang tidak mungkin bisa dikesampingkan.

Cost of goods sold atau dalam istilah bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan harga pokok penjualan atau HPP, merupakan variabel pokok yang harus ditentukan sebelum produk bisa sampai ke pasar dan memiliki harga jual. Tentu, penetapannya wajib melalui banyak tahap dengan perhitungan akurat dan tepat, sehingga selain dapat memperoleh biaya produksi kembali, perusahaan juga dapat memperoleh sejumlah keuntungan.

Baca Juga: Memahami Arti PO dalam Dunia Bisnis, Penting dan Mendasar!

Langkah Pertama, Memahami Apa Itu Cost of Goods Sold

Konsep COGS adalah konsep mendasar yang wajib dipahami setiap pebisnis atau pelaku industri. Tanpanya, penentuan harga jual akan sulit dilakukan, serupa dengan penentuan biaya produksi yang harus didapatkan kembali dari penjualan produk.

COGS adalah  seluruh biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau unit usaha dalam rangka menghasilkan produk yang dimulai dari proses pembuatan produk hingga sampai ke tahap produk tersebut siap didistribusikan ke pasar.

Elemen yang akan masuk dalam proses perhitungannya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Beberapa biaya yang tidak termasuk dalam penghitungan ini adalah biaya penjualan, biaya iklan, dan biaya riset produk.

Setidaknya Ada 3 Manfaat Utama dari Penghitungan COGS

Tentu penghitungan harga pokok penjualan ini memiliki manfaat yang jelas dalam urusan bisnis yang dijalankan. Yang paling jelas dan mudah dipahami, adalah untuk menentukan harga jual produk yang Anda produksi.

Namun selain itu, terdapat beberapa fungsi lain yang juga idealnya berjalan ketika nilai COGS ini diketahui.

Pertama, Terkait Laba Rugi Perusahaan

Penghitungan nilai COGS akan memberikan informasi pada perusahaan mengenai keuntungan atau kerugian yang terjadi dalam penjualan. Jika peroleh penjualan lebih tinggi dari nilai total COGS, maka idealnya bisnis Anda dikatakan mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, jika perhitungan nilai penjualan akhir berada di bawah COGS, maka bisnis dapat dikatakan mengalami kerugian dalam periode pencatatan tersebut. Ini mengapa, nilai COGS adalah nilai yang harus dihitung secara akurat dan detail.

Kedua, Fungsinya dalam Perkiraan Pajak

Karena harga pokok penjualan sendiri masuk dalam bagian dari laporan laba rugi dan menjadi elemen utama perhitungan laba bersih peruahaan, maka nilainya juga akan menjadi relevan dalam perhitungan pajak bisnis yang harus dibayarkan perusahaan.

Tanpa penghitungan yang cermat, bisa jadi perusahaan Anda salah melakukan pelaporan dan pembayaran pajak. Hal ini memang mungkin tidak menjadi masalah secara langsung, namun ketika terjadi audit, masalah akan bermunculan dan justru menjadi hal merugikan bagi perusahaan, secara finansial dan dari sisi citra yang telah dibangun oleh tim Anda.

Ketiga, untuk  Mengetahui Kesehatan Keuangan

Masuk dalam variabel perhitungan laba bersih, HPP atau COGS ini juga digunakan dalam perhitungan lain seperti margin laba kotor. Margin kotor ini adalah rasio yang digunakan pada bisnis guna melihat kinerja penjualan perusahaan berdasarkan efisiensi proses produksi yang berjalan.

Dengan data ini bisa didapatkan pemahaman terkait kesehatan keuangan dari operasional bisnis berjalan. Jelas, dalam berbagai konsep bisnis, kesehatan keuangan perusahaan selalu memegang peran krusial. Maka dari itu pemahaman kondisinya wajib dimiliki oleh Anda, agar langkah strategis dapat dilakukan dengan pertimbangan sebaik mungkin.

Poin Terakhir, Mengenai Cara Menghitung Cost of Goods Sold

Untuk perhitungannya sendiri idealnya dilakukan secara bertahap. Mulai dari perhitungan nilai penjualan bersih, kemudian pembelian bersih, biaya produksi penjualan, dan terakhir menghitung jumlah laba yang diperoleh. Secara bertahap, berikut penjelasannya.

• Penjualan bersih, diperoleh dari rumus: Penjualan Kotor – Retur Penjualan – Potongan penjualan
• Pembelian bersih, diperoleh dari rumus: Pembelian – Biaya Angkut Pembelian – Retur Pembelian – Potongan Pembelian
• Biaya produksi penjualan yang juga disebut dengan HPP, diperoleh dari rumus: Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
• Laba perusahaan, diperoleh dari rumus: Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan. Kemudian rumus selanjutnya: Laba Bersih = Laba Kotor – Akumulasi Biaya

Baca Juga: Ketahui 6 Faktor yang Berpengaruh pada Permintaan Pasar 

Cukup mudah dipahami bukan penjelasan konsep dan rumus yang digunakan di atas? Diharapkan dengan demikian, Anda memperoleh pemahaman yang lebih baik dan dapat mempraktekkan hal ini pada bisnis yang Anda kelola, bersama dengan masukan dari konsultan bisnis yang Anda miliki.

Nah senada dengan hal tersebut, dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan bisnis Anda juga dapat memanfaatkan produk dari R1, Sales & Distribution Management. Produk ini secara spesifik akan membantu segmen penjualan dan distribusi dari bisnis yang Anda miliki sehingga berjalan efektif dan efisien.

Dengan R1, Sales & Distribution Management Lebih Efektif

R1 memahami kebutuhan industri kecil dan menengah, dalam pengelolaan penjualan dan distribusi produk yang efektif. Dengan dasar itu kemudian produk Sales & Distribution Management muncul, sehingga dapat turut mengoptimalkan urusan ini dalam bisnis yang Anda kelola. Jelas R1 juga memahami bahwa perhitungan COGS adalah hal yang penting dilakukan, sehingga ini dapat terbantu dengan fitur yang ada di dalam produk-produk R1. Segera gunakan R1 untuk bisnis Anda, dan optimalkan semua proses bisnis yang Anda miliki!