Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

prinsip dasar akuntansi

Mengenal 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Menyusun Laporan Keuangan

Apabila sebuah perusahaan ingin memproduksi laporan keuangan yang detail dan rinci maka harus melaksanakan prinsip dasar akuntansi dengan baik. Selain itu, harus sesuai dengan prosedur, syarat, dan ketentuan yang berlaku di umum. 

Tujuan dari implementasi prinsip dasar akuntansi adalah menciptakan keselarasan antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya. Lalu, hasil informasi keuangan dapat dikomparasikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan di masing-masing pengguna. 

Oleh karena itu, apabila menerapkannya dengan baik maka perusahaan mampu menyiapkan laporan keuangan yang teliti dan baik. Lalu, laporan ini dapat digunakan pengambil keputusan untuk menentukan arah dan kebijakan ke depannya. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang prinsip dasar akuntansi, Anda perlu memahami pengertian dan sepuluh prinsip dasar tersebut. Simak selengkapnya di bawah ini. 

Arti dari Prinsip Dasar Akuntansi

Sumber: pexels.com

Secara umum, prinsip dasar akuntansi adalah panduan dalam menerapkan proses akuntansi. Salah satu bentuk nyata aktivitas akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan bisnis atau perusahaan.

Prinsip dasar akuntansi berfungsi untuk membuat laporan keuangan menjadi baik. Selain itu, dengan menjadikan prinsip akuntansi sebagai panduan, laporan yang dihasilkan juga menjadi lebih compatible dengan informasi yang tersedia. Prinsip-prinsip ini telah diatur oleh suatu badan yang bernama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 

10 Prinsip Dasar Akuntansi

Setelah memahami apa yang dimaksud dari prinsip dasar akuntansi, berikut ini adalah sepuluh prinsip dasar akuntansi yang ada di dalam peraturan akuntansi yaitu:

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Dalam prinsip ini, sebuah perusahaan merupakan sebuah kesatuan usaha yang mampu mandiri dan terpisah dari segala sesuatu yang berhubungan ekonomi. Maka dari itu, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset pribadi. Dengan begitu, pencatatan transaksi keuangan juga harus dibedakan antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Salah satu prinsip dasar akuntansi yang kedua adalah prinsip kurun waktu. Maksudnya, ada batasan waktu dalam penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan. Hal ini bertujuan supaya laporan keuangan yang dibuat mudah untuk dipahami dengan lebih baik.

3. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ketiga, pencatatan transaksi keuangan hanya melibatkan faktor kuantitatif sehingga diukur dalam bentuk mata uang. Maksudnya, prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif seperti mutu, kinerja, hingga prestasi karena tidak bisa diukur dalam bentuk uang.

4. Prinsip Kesinambungan Usaha

Arti dari prinsip keempat adalah sebuah usaha akan berjalan secara berkelanjutan tanpa adanya pemberhentian usaha dengan syarat tidak mengalami kendala selama berbisnis.

5. Prinsip Biaya Historis

Prinsip yang kelima memiliki arti jika pencatatan transaksi keuangan atas sebuah produk telah diperoleh sebuah perusahaan, pencatatan keuangannya berdasarkan biaya pengeluaran untuk mendapatkan produk tersebut. Jika ada proses tawar menawar, harga yang dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Dalam memberikan informasi, laporan keuangan harus memiliki prinsip pengungkapan informasi secara utuh. Jika terdapat informasi yang tidak dapat dicantumkan di laporan keuangan, Anda dapat menulis informasi tambahan yaitu catatan kaki atau lampiran.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Penghasilan muncul karena adanya peningkatan keuangan yang diperoleh dari sebuah kegiatan usaha seperti penjualan. Artinya, apabila terjadi peningkatan pemasukan maka hal tersebut baru diakui pendapatan.

8. Prinsip Mempertemukan

Prinsip kedelapan adalah biaya yang mempertemukan dengan pendapatan yang sudah diperoleh perusahaan. Hal ini memiliki maksud agar memperoleh hasil mengenai naik atau turunnya laba bersih yang didapatkan.

9. Prinsip Konsistensi

Laporan keuangan yang diberikan harus konsisten. Maksudnya, laporan tersebut sesuai dengan prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan. Upaya ini dilakukan agar pihak perusahaan dapat membandingkan laporan keuangan yang dihasilkan pada beberapa periode sebelumnya.

10. Prinsip Materialitas

Pada prinsip terakhir, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara material atau bernilai nominal. Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis kembali atau hanya diperbaiki saja.

Ketika perusahaan menerapkan prinsip dasar akuntansi dengan baik maka perusahaan akan berjalan sesuai metode dan prosedur yang benar. Agar perusahaan semakin berkembang, R1 dari RUN System mampu mengelola semua transaksi keuangan Anda seperti buku besar, journal entries, penganggaran, pengaturan akun hingga saldo awal atau opening balance dalam satu sistem dengan alat dan pelaporan yang komprehensif.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *