Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Apakah benar ketika Anda membangun sebuah bisnis akan memerlukan pencatatan jurnal retur penjualan? Jawabannya tentu saja perlu jika pelanggan melakukan retur atas produk yang sudah dibelinya.
Jurnal retur penjualan adalah kegiatan pencatatan atas pengembalian barang, karena barang yang diterima tidak sesuai keinginan.
Nah, bagaimana pebisnis mengatasinya? Tentu untuk mengatasi ketidakpuasan pelanggan, Anda perlu melakukan pengembalian produk dan bahkan menggantikannya dengan produk sejenis atau produk lainnya sampai ada juga yang menggantinya dengan uang.
Secara umum jurnal retur penjualan adalah jurnal yang terbit akibat sebuah keadaan si pembeli ingin mengembalikan barang yang sudah dibeli kepada pihak penjual. Lantas bagaimana mencatat jurnal retur penjualan dalam jurnal umum atau khusus? Simak contoh dan cara mencatatnya di bawah ini.
Setiap perusahaan dagang umumnya memberikan fasilitas bagi pelanggan untuk mengembalikan barang. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya mulai dari barang yang tak cocok dengan pesanan, rusak, dan sebagainya.
Adanya pengembalian barang tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan terbaik bagi setiap pelanggannya.
Apabila terjadi pengembalian barang oleh pelanggan, ia akan menerima pengembalian berupa uang atau berupa pengurangan kredit hingga potongan harga.
Dalam pengertiannya jurnal retur penjualan adalah catatan yang digunakan sebagai perhitungan retur pelanggan pada pembukuan. Sehingga catatan ini bisa dipertanggungjawabkan apabila konsumen akan mengembalikan barang yang dijual oleh pelanggan.
Karena penyebab retur penjualan adalah barang yang dijual biasanya cacat atau tidak cocok dalam kebutuhan pelanggan dan sebagainya. Selain itu pencatatan jurnal retur penjualan juga bisa dicatat ke dalam jurnal khusus, di mana pencatatan ini selalu ada pada pembukuan akuntansi:
Pengembalian Barang Saat Tidak Ada Piutang Beredar
(D) Penjualan Rp 1.000.000
(K) Kas Rp 1.000.000
(D) Inventori Rp 600.000
(K) Harga Pokok Penjualan Rp 600.000
Pengembalian Barang Ketika Piutang Sudah Beredar
(D) Penjualan Rp 1.000.000
(K) Piutang Rp 1.000.000
(D) Inventori Rp 600.000
(K) Harga Pokok Penjualan Rp 600.000
Berdasarkan metode pembayarannya, retur penjualan terbagi atas 2 jenis, yaitu: retur penjualan tunai dan retur penjualan kredit. Berikut ini penjelasannya:
1. Retur Penjualan Tunai
Jenis retur penjualan ini berasal dari penjualan barang secara tunai. Jika ada barang yang rusak, maka pembeli dapat mengembalikannya kepada penjual. Dibeli secara tunai, maka barang yang dikembalikan pembeli pun dapat ditukar dengan uang tunai sesuai jumlah pembelian.
2. Retur Penjualan Kredit
Jenis retur penjualan ini berasal dari pembelian barang secara kredit, sehingga pembeli belum melunasi pembelian tersebut. Jika ada barang yang rusak, maka pembeli bisa mengembalikannya kepada penjual sesuai biaya barang itu.
Penjual kemudian akan memberikan nota kredit kepada pembeli sebagai dokumen yang membuktikan telah terjadinya retur dan mengurangi nilai piutang dari transaksinya dengan pembeli. Dengan demikian, pembeli hanya perlu melunasi harga pembelian barang yang telah dikurangi dengan kerugian akibat retur pembelian.
Terdapat dua jenis yakni pembelian dan penjualan.
Proses pengembalian barang tentu bukan hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi retur:
Baca Juga: Mengenal 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Menyusun Laporan Keuangan
Jika Anda ingin mengelola retur secara otomatis, maka Anda bisa menggunakan R1.
Sebagai platform Pengelola usaha di Indonesia, pencatatan retur di R1 dapat secara otomatis dilakukan dengan mengkoneksikan stok di gudang virtual dengan gudang real.
Dengan kata lain, ketika ada barang yang diretur, maka stok barang secara real akan kembali sehingga jumlah stok tertulis akan secara otomatis sesuai dengan yang ada di gudang Anda. Bahkan penulisan jurnal retur penjualan juga akan secara otomatis tercatat melalui fitur accounting managament yang dimiliki R1.
Retur hanyalah satu dari banyak fitur yang bisa diberikan oleh R1. Sebab, R1 merupakan platform pengelolaan usaha yang mengintegrasikan semua manajemen usaha baik dari sisi penjualan, keuangan maupun pengadaan dan pendistribusian ke dalam satu akun.
Bergabung dengan R1 sekarang juga.