Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

product market fit

Contoh Product Market Fit dan Cara Mencapainya

Konsep menjalankan bisnis itu sama dimanapun dan apapun produk yang dihasilkan, yaitu menghasilkan keuntungan dari memenuhi kebutuhan konsumen. Artinya, pelaku usaha berangkat dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen hingga memproduksi barang atau layanan yang mampu memberikan manfaat bagi konsumen. Dari nilai manfaat inilah bisnis mendapatkan profitnya. Namun, level yang lebih tinggi dari itu adalah konsep bisnis Product Market Fit. Menerapkan konsep ini akan membuat bisnis Anda direkomendasikan oleh orang lain dengan sukarela. Mari mengenal lebih dalam soal Product Market Fit dan cara mencapainya.

Baca Juga: 7 Strategi Penjualan yang Tepat untuk Meraih Target Pasar Baru

Product Market Fit

PMF atau Product Market Fit adalah konsep bisnis yang mampu menjawab kebutuhan konsumen atau pelanggan dalam karakteristik pasar tertentu serta mereka juga menyambut baik bisnis dengan melakukan pembelian. Karena produk (product) dan pasar (market) telah bertemu dan saling melengkapi, bisnis menjadi tumbuh dan berkembang.

Tidak hanya karena jumlah pelanggan yang puas meningkat, bisnis juga akan direkomendasikan kepada orang lain secara sukarela dan tidak dibayar. Dampak panjang dari penerapan konsep ini adalah pemasaran yang efektif dan efisien serta perkembangan bisnis yang pesat. Bahkan dalam skala tinggi, bisnis tersebut dapat memiliki pasarnya sendiri tanpa harus selalu memikirkan kompetitor.

Sumber: Freepik

Contoh Penerapan

Untuk memudahkan Anda memahami konsep ini, perhatikan beberapa contoh produk yang telah memiliki pasarnya sendiri. Sebut saja platform media informasi Instagram dan platform hiburan Netflix yang telah berkembang pesat. Keduanya berawal dari konsep bisnis yang jauh berbeda dibanding sekarang. Instagram yang awalnya hanya menawarkan fitur berbagi gambar. Lalu Netflix yang berawal dari perusahaan penyewaan DVD film.

Meski memiliki produk yang berbeda, keduanya sama-sama melakukan banyak sekali perubahan, perbaikan, dan pengembangan untuk menjawab kebutuhan para penggunanya. Sehingga kini mereka memiliki jumlah pengguna, atau dalam hal ini pasar, yang sangat tinggi. Meskipun ada kompetitor, keduanya tetap mampu mempertahankan keberhasilan.

PMF memang erat kaitannya dengan model bisnis start-up dengan produk digital yang dimilikinya. Namun, semua perusahaan dengan model bisnis apapun dapat menerapkan konsep ini. Dengan memperhatikan komponen pokok dan hubungannya, yaitu produk, pasar, dan bisnis, Anda dapat mencapai Product Market Fit. Simak beberapa tips cara mencapainya berikut ini.

Sumber: Freepik

Cara Mencapai

1. Memahami konsumen/pelanggan

Sebagai salah satu komponen wajib, pelanggan menjadi fokus yang tak bisa diremehkan. Sehingga perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terkait kebutuhan konsumen. Termasuk kelompok orang yang menunjukkan minatnya pada merek atau produk Anda. Kelompok ini sering disebut sebagai lead, yaitu audiens atau pasar dengan potensi yang lebih besar untuk membeli dibanding audiens lainnya. Banyak faktor yang membuat mereka belum melakukan transaksi dengan perusahaan Anda. Apabila lead dikelola dengan baik, manfaat Product Market Fit akan semakin dekat didapatkan.

2. Menuangkannya dalam produk/layanan

Dari analisis kebutuhan dan karakteristik pelanggan, baik lead maupun audiens secara umum, perusahaan dapat menentukan langkah berikutnya. Praktik paling awal adalah dengan menuangkannya dalam berbagai macam inovasi produk atau pelayanan. Inovasi tidak selalu harus berupa produk baru. Peningkatan distribusi dan program diskon bisa menjadi salah satu contoh bentuk kebutuhan pelanggan yang perlu dikelola dengan baik.

3. Memastikan distribusinya prima

Seperti yang telah disinggung sedikit di atas, distribusi produk yang prima juga menjadi faktor peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam teori Product Market Fit, distribusi produk yang efektif dapat membantu perusahaan mendapat timbal balik terkait kesesuaian produk yang lebih cepat pula. Seperti siklus yang tak dapat dipisahkan, proses distribusi produk dari pabrik sampai ke tangan konsumen juga harus dilakukan secara terstruktur.

4. Menguji dan menerima timbal balik

Ketika perusahaan melakukan inovasi terkait produk baru atau fitur baru, maka langkah pengujian kepada pelanggan perlu dilakukan. Hal ini untuk melihat tingkat manfaat yang dihasilkan dari inovasi tersebut. Jika hasilnya diterima pelanggan dengan beberapa catatan, perusahaan dapat segera menindaklanjutinya. Salah satu metode yang bisa dicoba adalah A/B Testing, yaitu pengukuran dampak dari adanya produk baru terhadap kepuasan pelanggan dan peningkatan pelanggan baru.

Semakin cepat produk atau layanan dimanfaatkan pelanggan, maka semakin cepat pula perusahaan mendapatkan timbal balik. Biasa disebut sebagai testimoni atau penilaian, kritik dan saran dari pelanggan akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan bisnis pada umumnya. Beberapa metode yang bisa dipraktikkan untuk menjaring penilaian pelanggan adalah survei, wawancara, Net Promoter Score (NPS), Customer Lifetime Value, Retentino Rate, Churn Rate, dan masih banyak lagi. Khusus pada NPS, Anda bahkan dapat mengetahui tingkat minat pelanggan dalam merekomendasikan produk Anda kepada orang lain secara sukarela.

5. Melakukan perbaikan dan pengembangan

Ketika Anda telah menemukan pola bisnis Product Market Fit dan merasakan manfaat mengikuti konsep ini, maka langkah terakhir adalah mempertahankan kualitasnya. Dalam perjalanannya, perbaikan produk dan layanan bahkan dapat dilakukan tanpa harus menunggu keluhan pelanggan datang. Peningkatan kepuasan pelanggan berpengaruh pada meningkatnya loyalitas pelanggan. Hal ini tentu saja akan meningkatkan peluang pengembangan bisnis yang semakin besar.

Baca Juga: Mengenal Blue Ocean Strategy, Taktik Jitu Menyasar Niche

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penerapan cara-cara di atas, jangan ragu jika memang bisnis Anda membutuhkan bantuan teknologi. Salah satunya dalam mengelola data administrasi, vendor, hingga analisis penjualan dan distribusi. R1 melalui fitur Sales & Distribution Management memungkinkan Anda melakukan pengontrolan dan pengelolaan penjualan dan distribusi produk. Dengan begitu, Sumber Daya Manusia Anda dapat dialihkan ke tugas-tugas pengembangan bisnis. Rasakan kemudahan menjalankan bisnis bersama R1 di sini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *