Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

inovasi produk

6 Tips Inovasi Produk Anti Gagal untuk Pertahankan Bisnis

Menambah pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan adalah pekerjaan seumur hidup dalam sebuah bisnis. Banyak cara yang ditempuh suatu bisnis untuk mendapatkan kedua hal ini. Inovasi produk adalah salah satu cara yang penerapannya membutuhkan banyak pertimbangan. Meskipun begitu, cara ini terbukti memiliki dampak yang besar dalam perjalanan bisnis. Dalam sebuah penelitian studi kasus pada pelaku UMKM di Indonesia membuktikan bahwa inovasi produk memiliki dampak positif sebesar 54%, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Inovasi produk adalah upaya dan proses yang dilalui sebagai bentuk adaptasi bisnis terhadap pasar. Upaya ini dituangkan dalam membuat produk baru, memperbaiki, meningkatkan manfaat, dan/atau menyempurnakan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa. Inovasi yang dilakukan harus memiliki keunggulan yang mampu berkompetisi dengan kompetitor. Selain itu, tentu saja memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah tujuan utama.

Sayangnya masih banyak pelaku bisnis yang merasa bahwa inovasi produk tidak terlalu penting. Apalagi jika keuntungan perusahaan sudah tinggi atau dapat dikatakan bisnis telah berhasil. Masih ada anggapan bahwa upaya yang merubah produk justru membuat pelanggan lari. Hal ini memang bisa terjadi ketika prosesnya tidak dilakukan secara matang. Ada beberapa faktor yang harus dihindari agar inovasi tidak gagal. Berikut ini adalah tips menjalankan inovasi produk anti gagal agar bisnis terus bertahan.

Sumber: Pixabay

1. Riset dan Analisis Kebutuhan Konsumen

Inovasi produk tidak akan gagal jika perusahaan mampu menemukan apa yang dibutuhkan konsumen. Untuk mengetahuinya, Anda perlu melakukan riset dan analisis mendalam. Data dapat diambil dari laporan penjualan selama beberapa periode akuntansi sebelumnya. Bisa juga dengan melibatkan puluhan pelanggan pilihan dengan karakteristik yang berbeda sebagai sampel untuk berpartisipasi dalam kuesioner atau survei. Dari penelitian ini, bisa saja perusahaan tidak perlu mengeluarkan produk baru namun memperbaiki apa yang sudah ada. Jika harus mengeluarkan produk baru, Anda sudah memiliki dasar datanya.

2. Mencari Solusi yang Menguntungkan Kedua Belah Pihak

Setelah hasil riset didapatkan, Anda akan lebih mudah menentukan solusi atau keputusan apa yang akan diambil. Bahkan Anda bisa segera mengetahui bagian mana yang perlu dilakukan inovasi. Solusi inovasi yang diambil harus mampu menguntungkan pelanggan dan perusahaan agar tujuannya lebih menyeluruh. Tentu saja tanpa mengabaikan kualitas dari produk itu sendiri.

Solusi juga tidak selalu harus berupa mengeluarkan produk baru. Anda dapat memperbarui dan/atau menyempurnakan manfaat produk yang sudah ada. Sebagai contoh pada produk aplikasi, memperbaiki fitur yang belum sempurna dan menghilangkan bug atau kecacatan juga bentuk dari inovasi.

Baca Juga: Mengulik Seluk Beluk Bahan Baku, Faktor Utama Produksi

3. Menentukan Anggaran Program Inovasi

Inovasi produk yang menghabiskan dana besar belum tentu memberikan manfaat yang sama besarnya sehingga anggaran untuk menjalankannya harus direncanakan dengan baik. Selain mengefisienkan biaya produksi, Anda juga akan lebih tepat sasaran tanpa memperbesar biaya operasional secara keseluruhan.

4. Ide Segar Menjadi Kunci Inovasi

Sesuai dengan tujuannya, kunci dari inovasi produk adalah ide segar yang unik dan mengikuti dinamika pasar. Artinya, apa yang sedang menjadi keresahan mayoritas pasar saat itu dapat menjadi bahan atau dasar dari inovasi. Kaitkan hasil analisis dan solusi pada poin sebelumnya dengan topik yang sedang menjadi tren. Kemudian kemas dan kenalkan perbaikan atau peningkatan produk tersebut dengan cara yang out of the box. Audiens dan pelanggan secara umum akan semakin tertarik sehingga fungsi pemasaran juga akan terangkat.

Baca Juga: 7 Strategi Penjualan yang Tepat untuk Meraih Target Pasar Baru

5. Uji Coba Produk Hasil Inovasi

Uji coba terhadap inovasi produk akan memberikan gambaran mengenai respon pelanggan terhadap perubahan yang ada. Perhatikan berapa persen dari mereka yang menerima utnuk melihat tingkat keberhasilannya, termasuk saran lanjutan apa yang diberikan. Selain itu, Anda juga harus segera melakukan perbaikan apabila ada hal yang masih kurang baik tanpa mengurangi hal yang disukai. Selain respon pelanggan melalui berbagai media, data penjualan juga perlu diawasi peningkatannya.

6. Proyeksi Tujuan Jangka Panjang

Lakukan inovasi produk dengan proyeksi dampak dan manfaat secara jangka panjang. Selain mempertahankan karakter suatu produk, Anda juga dapat mempertahankan kepuasan pelanggan. Secara tidak langsung, inovasi yang berdampak panjang akan meminimalisir adanya perubahan yang terlalu sering. Bagaimanapun juga, inovasi produk yang terlalu sering bisa menjadi bumerang bagi perusahaan. Identitas produk dan perusahaan menjadi kurang terbentuk dan mengakar kuat dalam benak pelanggan.

Sumber: Pixabay

Satu lagi tips yang sering dianggap remeh namun memiliki dampak yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan inovasi produk adalah peningkatan pelayanan. Terutama jika inovasi produk berhasil nanti, pelayanan harus ikut meningkat agar tidak mengecewakan pelanggan. Untuk membantu pelayanan perusahaan, gunakan teknologi atau sistem yang memudahkan proses pengelolaan pesanan. Termasuk dalam hal mengelola pengiriman atau distribusi produk. R1 hadir untuk membantu Anda menjalankan fungsi tersebut melalui fitur Sales & Distribution Management. Temukan lebih banyak kemudahan lain dari R1 dengan mengunjungi kami di sini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tunggu apa lagi? Mulai transformasi
perusahaan Anda sekarang!

Coba Gratis Jadwalkan Demo