Detail Perbedaan Barang dan Jasa yang Harus Dipahami

Hampir semua tahapan dan proses operasional bisnis pasti membutuhkan sumber daya berupa barang dan jasa. Tidak hanya keberadaannya, pengelolaan adiministrasi dan keuangan untuk keduanya pun jauh berbeda. Meski terdengar remeh, benarkah Anda sudah memahami apa yang membedakan barang dan jasa? Misalnya, perusahaan Anda membutuhkan sistem penggajian karyawan terpadu. Lalu, sistem tersebut termasuk dalam barang atau jasa? Mari mengenal perbedaan barang dan jasa lebih detail di sini.

Pengertian Barang dan Jasa

Jika dilihat dari pengertiannya, barang adalah benda yang dapat dilihat dan digunakan secara fisik. Berbagai macam perlakuan fisik dapat diterapkan dalam mengelola barang dan biasanya melibatkan panca indera manusia. Diantaranya adalah meraba/memegang, menyimpan, mengolahnya menjadi barang baru, mengemas, mengonsumsi, dan menggunakannya secara umum untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang memiliki 2 jenis pokok, yaitu barang bebas dan barang ekonomi. Kategori barang bebas adalah semua barang yang bisa dimanfaatkan tanpa harus mengorbankan sumber daya finansial, seperti sinar matahari dan udara. Untuk barang ekonomi, manusia harus mengeluarkan pengorbanan untuk bisa memanfaatkannya, seperti makanan, alat tulis, bahan baku, dan sebagainya.

Sedangkan jasa adalah kegiatan dengan tujuan tertentu yang tidak berwujud nyata. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, seseorang dapat memanfaatkan jasa orang lain untuk melakukan kegiatan apapun yang dibutuhkannya. Pihak yang menawarkan jasanya akan mendapat keuntungan dari menjalankan kegiatan tersebut. Beberapa contoh jasa yang sering dibutuhkan perusahaan adalah karyawan pabrik, agen penjualan, dan masih banyak lagi jenisnya. Dengan kata lain, jenis jasa tergantung pada tujuan dan fungsi apa yang dibutuhkan.

Mengapa Harus Memahami Perbedaan Barang dan Jasa?

Dengan memahami perbedaan barang dan jasa, perusahaan akan lebih mudah mengelola kebutuhan administrasi. Meskipun keduanya sama-sama disebut sebagai sebuah produk, perlakuan keduanya jauh berbeda. Beberapa hal yang akan sangat dipengaruhi dengan perbedaan keduanya adalah penentuan biaya operasional, biaya produksi, target pasar, strategi pemasaran, harga jual, dan masih banyak lagi. Termasuk dalam mengurus dokumen yang memiliki kekuatan hukum seperti kontrak pembelian, perjanjian kerja, dan sebagainya. Untuk itu, sangat penting memahami perbedaan barang dan jasa.

Baca Juga: Cermati 9 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Faktor Pembeda Barang dan Jasa Serta Contohnya

1. Kepemilikan dan Proses Retur

Barang dapat dipindahkan kepemilikannya dari satu orang ke orang yang berbeda. Dalam hal ini pemindahannya dapat berganti antara perusahaan produsen, distributor, dan konsumen terakhir. Sedangkan jasa tidak dapat dipindahkan kepemilikannya karena ketika penyedia jasa memberikan pelayanannya, bukan berarti jasa tersebut menjadi milik penerima pelayanan. Hal ini juga berlaku ketika berkaitan dengan retur atau pengembalian produk.

2. Sifatnya

Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian di atas, barang memiliki bentuk fisik yang dapat dirasakan dengan panca indera manusia. Sehingga barang bersifat material, sedangkan jasa memiliki sifat immaterial. Hal ini karena jasa tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan berdasarkan kepuasan manusia.

3. Pengelolaan Persediaan

Barang dengan jumlah tertentu dan kategori jenis yang beragam erat kaitannya dengan persediaan. Sehingga pengelolaan persediaan akan sangat dibutuhkan. Sedangkan jasa tidak bisa dikelola persediaannya namun hal yang harus dikelola adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan.

4. Daya Tahan

Daya tahan untuk barang dapat diukur dengan indikator yang jelas, seperti masa pakai, kadaluwarsa produk, jumlah yang disarankan, dan sebagainya. Sedangkan jasa tidak dapat dilihat daya tahannya, ketika pelayanan dihentikan maka manfaatnya juga akan berhenti dirasakan. Kemudian akan dirasakan kembali ketika pelanggan mengaksesnya dengan prosedur dari awal.

Baca Juga: 5 Manfaat dan Cara Membuat Daftar Inventaris Barang

5. Tingkat Kualitas

Berkaitan dengan daya tahan, kualitas barang dan jasa juga memiliki perbedaan indikator penilaian. Barang memiliki standar kualitas yang dapat diseragamkan dalam proses produksinya. Sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Sedangkan jasa memiliki kualitas yang variatif tergantung pada kapasitas pemberi pelayanan. Selain itu, faktor lain seperti waktu, situasi, dan kondisi juga ikut memengaruhi kualitasnya. Meskipun begitu, penyedia jasa tetap memiliki strategi untuk mempertahankan kualitasnya.

Produk Digital

Perkembangan teknologi membuat banyak varian produk digital bermunculan. Mulai dari konten pemasaran, aplikasi penjualan, platform marketplace, platform karyawan, dan masih banyak lagi. Tidak semua perusahaan dapat memproduksi sendiri sistem dan/atau teknologi digital ini. Sehingga pengadaan produk digital mulai disukai. Namun kemudian dalam pelaksanaannya, produk digital termasuk dalam barang atau jasa?

Produk digital yang memungkinkan Anda mendapatkan bukti kepemilikan seperti lisensi pada umumnya termasuk dalam kategori barang. Dalam praktik penggunaannya, biasanya perusahaan perlu membeli versi terbaru untuk meningkatkan kualitasnya. Sedangkan produk digital yang mengharuskan Anda membayar layanan seperti biaya langganan termasuk dalam kategori jasa. Biasanya biaya ini sudah termasuk dengan biaya perawatannya. Meskipun begitu, perusahaan tetap harus memastikan kembali pengklasifikasian keduanya.

Baca Juga: E-Procurement: Manfaat dan Bedanya dengan Konvensional

Seperti yang telah sempat disinggung di atas, pengelolaan untuk barang dan jasa juga sangat berbeda. Sebagai contoh, dalam melakukan pengadaan, dokumen perjanjian untuk keduanya akan berbeda. Untuk memudahkan Anda mengelola prosesnya, R1 hadir dengan berbagai macam fitur. Mulai dari fitur pencatatan dan pengolahan laporan yang terintegrasi hingga pengontrolan data terbaru (real-time) bisa Anda lakukan. Tingkatkan produktivitas perusahaan Anda lebih efektif dan efisien bersama R1 sekarang juga.