Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Bisnis tak sekedar melakukan produksi dan menyalurkannya ke pasar tepat waktu, namun juga soal pengelolaan stok yang dimiliki di gudang. Safety stock adalah hal yang tidak kalah penting untuk membantu bisnis menjaga suplai dan persediaan, sehingga distribusi produk ke pasar bisa tetap terjaga jika sewaktu-waktu terdapat hal yang tidak direncanakan.
Nah terkait dengan pengertian dari safety stock sendiri, Anda akan memperolehnya di poin pertama dalam artikel ini. Disusul kemudian oleh penjelasan fungsi, dan terakhir mengenai cara menghitung safety stock yang diperlukan oleh sebuah bisnis.
Maka mari masuk ke bagian pertama, terkait pengertian dari safety stock.
Baca Juga: Dapatkan 5 Manfaat Mass Market untuk Bisnis Anda!
Secara umum, safety stock adalah istilah yang digunakan untuk menyebut persediaan ekstra yang disimpan di gudang atau fasilitas penyimpanan lain, yang akan berperan sebagai pengaman terhadap adanya dinamika di pasar atau terjadi permasalahan di rantai pasok.
Jelas, dengan memiliki sejumlah stok cadangan ini, bisnis tidak perlu takut terlambat dalam mengirimkan stok produk di pasar, sehingga produk bisa tetap dijangkau oleh pelanggan setianya. Ketersediaan stok cadangan yang jelas juga membantu mengulur waktu untuk penyelesaian persoalan di rantai pasok, sehingga bisa selesai tanpa harus mengganggu pasokan produk ke pasar.
Praktek ketersediaan stok cadangan ini banyak dilakukan pebisnis sebagai jaring pengaman bilamana terjadi fluktuasi atau dinamika di luar perhitungan yang mengganggu distribusi produk.
Sedikit telah dibahas mengenai fungsi dasar dari stok cadangan ini, yakni untuk menjaga agar suplai produk ke pasar bisa tetap berjalan dengan baik pada periode waktu tertentu meski terdapat gangguan distribusi yang terjadi.
Namun jika dijabarkan, beberapa fungsi lain yang tidak kalah penting adalah sebagai berikut.
Cukup mendasar bukan keempat fungsi dari safety stock ini? Jika cukup mudah dipahami, maka sudah menjadi hal wajib Anda juga mengetahui cara menghitung stok cadangan agar memenuhi kebutuhan Anda. Cermati dan adaptasikan dengan bisnis Anda ya!
Dari berbagai literatur yang ada, setidaknya ada 6 rumus yang dapat digunakan untuk menghitung stok ini. Mulai dari rumus persediaan dasar, rumus Heizer dan Render, rumus Greasley, rumus economic order quantity atau EOQ, perhitungan berbasis waktu, dan rumus persediaan cadangan tetap.
Rumus yang paling basic dan wajib dipahami setiap pengusaha, Anda bisa menggunakan rumus ini jika dirasa cocok dan tepat. Pada dasarnya cara hitung ini mengadopsi formula persediaan barang yang digunakan, dengan rumus:
Safety Stock = (Penjualan Maksimal Harian x Lead Time Maksimal) – (Penjualan Harian Rata-Rata x Lead Time Rata-Rata)
Rumums ini dapat digunakan sebagai cara hitung awal yang tepat sebelum mencoba cara hitung lainnya.
Rumus kedua disebut dengan rumus Heizer dan Render. Formula ini digunakan untuk menghitung jumlah barang saat terdapat variasi yang signifikan dalam jadwal pemasoknya. Jumlahnya akan dihitung dengan rumus:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi dalam Lead Time
Skor Z sendiri adalah faktor layanan yang diinginkan, atau jumlah standar deviasi yang ada di atas rata-rata permintaan.
Ketiga disebut dengan metode Greasley. Metode ini didasarkan pada waktu tunggu atau lead time dari pemasok, serta fluktuasi permintaan produk di pasar. Untuk rumusnya sendiri adalah:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi dalam Lead Time x Permintaan Rata-Rata
Jika dicermati ada tambahan variabel Permintaan Rata-Rata jika dibandingkan dengan rumus Heizer dan Render sebelumnya.
Rumus keempat disebut dengan istilah EOQ, yakni jumlah persediaan ideal yang harus dibeli. Persediaan produk ideal yang wajib dibeli ini akan dapat meminimalisir biaya persediaan secara umum. Rumus yang digunakan adalah:
EOQ = Akar Kuadrat dari (2x Biaya Pemesanan per Pesanan x Tingkat Permintaan) / Biaya Penyimpanan
Rumus kelima digunakan untuk menghitung tingkat persediaan cadangan selama periode waktu tertentu. Periode ini akan mengacu pada forecasting permintaan di masa yang akan datang.
Terdapat dua parameter utama dalam perhitungan ini, pertama adalah saat sebelumnya terkait permintaan atau penjualan produk, dan yang kedua adalah perkiraan permintaan di masa yang akan datang.
Rumus terakhir adalah dengan mengetahui jumlah produk atau barang yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya, segala jenis produk yang disimpan dan digunakan sebagai safety stock dihitung tetap dan jumlahnya tidak berubah.
Rumus untuk mengetahui jumlahnya adalah:
Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari x Penjualan Harian Rata-Rata
dan
Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari x Penjualan Harian Maksimum
Baca Juga: Kupas Tuntas Untung Rugi Retur Pembelian bagi Perusahaan
Pada dasarnya, perhitungan pada safety stock adalah hal mendasar dalam manajemen persediaan yang dilakukan perusahaan. Semua ini bisa dibantu dengan produk Inventory & Material Management yang dimiliki oleh R1.
Produk ini dapat membantu pengelolaan dan penyimpanan data material, inventaris harga, transaksi, serta pencatatan persediaan barang dan jasa milik perusahaan. Jelas, R1 paham benar bahwa safety stock adalah hal mendasar yang wajib diperhitungkan dengan baik, maka dari itu tersedia sederet fitur yang dapat membantu Anda menghitungnya. Segera gunakan R1 untuk pengelolaan bisnis Anda, dan optimalkan sekarang juga!