Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Dalam pengembangan produk selalu diharapkan adanya keuntungan dalam jumlah besar. Namun di periode awal peluncurannya, sasaran utama yang dituju minimal adalah break even point. Jelas, untuk mengetahui angka ini Anda wajib memahami rumus break even point secara tepat.
Break even point sendiri dapat dipahami sebagai sebuah titik keseimbangan ketika laba yang diperoleh setara dengan biaya yang dihabiskan dalam proses produksi. Artinya, peroleh penjualan yang didapat bisa menutup biaya produksi, namun tidak mencapai keuntungan atau surplus dalam perhitungan yang dilakukan.
Lalu setelah mengetahui definisi dari hal ini sendiri, kemudian Anda wajib memahami fungsinya sehingga menyadari, betapa penting perhitungan dari break even point yang dilakukan.
Baca Juga: 3 Fungsi Opportunity Cost, Cara Menghitung, dan Contohnya
Ada beberapa fungsi dasar perhitungan break even point dalam bisnis yang dijalankan. Fungsi ini terkait pada perhitungan produksi serta perhitungan harga produk ketika nantinya di jual di pasar. Secara singkat berikut beberapa fungsi yang idealnya dijalankan dengan perhitungan ini.
Jika dirinci akan ada setidaknya sembilan tujuan dan manfaat yang bisa diperoleh dari penghitungan break even point ini.
Cukup banyak bukan tujuan dan manfaat yang akan diberikan dari perhitungan break even point ini? Maka dari itu, penggunaan rumus break even point yang tepat wajib dilakukan, agar hasil hitungan yang dihasilkan benar-benar akurat dan menjadi dasar yang solid dalam pengambilan keputusan.
Masuk pada pembahasan inti dari artikel ini, yakni rumus break even point. Secara umum, menghitung nilainya dapat dilakukan dengan menerapkan tiga rumus yang akan dijelaskan di bawah ini. Mulai dari rumus BEP NIlai Penjualan, rumus BEP Unit, dan rumus BEP Mata Uang.
Secara lebih detail berikut penjelasan rumusnya.
Cara pertama dihitung dengan mengacu pada hasil dari nilai penjualan. Rumus yang digunakan adalah:
BEP = Biaya Tetap / (1- (Biaya Variabel))
Rumus kedua ini akan dihasilkan dari pembagian biaya tetap dengan margin kontribusi pada setiap unit. Nilai margin yang ada diperoleh dari selisih harga jual dengan biaya variabel per unit produk. Cara lain adalah nilai margin dapat diperoleh dari hasil pembagian jumlah penjualan dengan biaya variabel. Rumusnya adalah :
BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga UNit – Biaya Variabel Unit)
Rumus ketiga adalah berfungsi untuk mengetahui nilai break even point berdasarkan mata uang yang digunakan. Caranya cukup sederhana, dengan membagi biaya tetap dengan hasil pembagian kontribusi margin unit dengan harga unitnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:
BEP Mata Uang = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Unit / Harga Unit)
Baca Juga: Memahami Lebih Dalam Seputar Variable Cost dalam Bisnis
Ketiga rumus break even point di atas dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana nilai BEP dari perusahaan dan produk yang Anda miliki, dengan acuan beberapa faktor. Idealnya dengan begini Anda dapat mulai menghitung nilai BEP, sehingga hasilnya dapat segera dimanfaatkan untuk kebutuhan analisis strategis.
Financial Management dari R1 dapat membantu Anda mengelola manajemen finansial perusahan di setiap proses bisnis, sehingga hasil yang diharapkan bisa diperoleh dalam waktu yang cepat, tanpa kehilangan akurasi perhitungannya.
R1 paham benar bahwa menerapkan rumus break even point merupakan hal yang wajib dalam penghitungan BEP, sehingga diperoleh hasil yang benar. Dengan demikian, analisis perusahaan dapat dilakukan dengan lebih komprehensif, dan menghasilkan strategi yang lebih baik untuk keuntungan perusahaan. Segera gunakan produk terbaik dari R1, dan kembangkan bisnis Anda bersama kami!