Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

reorder point

Inilah Rumus Menghitung Reorder Point yang Tepat dan Efektif

Salah satu langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalisir atau menjaga stok produk agar tidak kehabisan adalah menerapkan reorder point

Namun, tidak semua perusahaan berani atau mengambil keputusan untuk melakukan reorder point. Padahal, ketika melakukannya perusahaan dapat mengatur biaya produksi dan distribusi lebih baik. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, artikel di bawah ini memberikan informasi mengenai pengertian, fungsi, hingga cara menghitung reorder point dengan tepat.

Pengertian

Reorder point (ROP) adalah titik dalam persediaan ketika pemesanan atau produksi ulang harus dilakukan untuk menghindari kehabisan persediaan. Fungsi utamanya adalah untuk menghitung kapan pesanan atau produksi ulang harus dilakukan agar persediaan mencukupi hingga barang-barang baru tiba.

Penggunaan reorder point sangat penting dalam manajemen persediaan untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasional perusahaan. Dengan menentukan titik yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan persediaan dan menghindari risiko kehabisan stok atau biaya penyimpanan yang tinggi.

Reorder point dihitung berdasarkan beberapa faktor, termasuk tingkat konsumsi harian, waktu pengiriman barang dari pemasok, dan tingkat keamanan persediaan yang diinginkan. 

Manfaat Reorder Point

Sumber: pinterest.com

Manfaat utama dari penggunaan reorder point dalam manajemen persediaan adalah sebagai berikut:

1. Mencegah Kehabisan Persediaan

Reorder point membantu mengidentifikasi titik di mana pemesanan atau produksi ulang harus dilakukan agar persediaan tidak habis. Dengan mengetahui kapan pesanan harus ditempatkan, perusahaan dapat menghindari kehabisan stok yang dapat mengganggu operasional dan kepuasan pelanggan.

2. Mengoptimalkan Persediaan

Dengan menggunakan titik yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan tingkat persediaan mereka. Jika hal tersebut ditetapkan dengan akurat, persediaan akan mencukupi untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa menyebabkan kelebihan persediaan yang berlebihan. Hal ini membantu perusahaan menghindari biaya penyimpanan yang tinggi dan memaksimalkan penggunaan modal yang tersedia.

3. Meminimalkan Biaya Penyimpanan

Poin ketiga yang tepat adalah membantu perusahaan mengelola persediaan mereka dengan efisien. Dengan mengetahui kapan harus memesan atau memproduksi ulang, perusahaan dapat menghindari menumpuknya persediaan yang tidak perlu. Dalam jangka panjang, ini membantu mengurangi biaya penyimpanan yang terkait dengan ruang penyimpanan, asuransi, perawatan, dan kemungkinan kerusakan atau kadaluarsa barang.

4. Mengurangi Risiko Ketidakpastian

Tingkat keamanan persediaan yang diperhitungkan dalam reorder point membantu mengatasi ketidakpastian dalam permintaan pelanggan atau waktu pengiriman barang dari pemasok. Dengan memiliki cadangan persediaan yang cukup, perusahaan dapat menghadapi fluktuasi dalam permintaan atau keterlambatan pengiriman tanpa mengalami kekurangan stok. Ini membantu menjaga kelancaran operasional dan meminimalkan risiko terkait dengan ketidakpastian.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan menggunakan langkah-langkah yang efektif, perusahaan dapat menjaga ketersediaan produk yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan memenuhi permintaan pelanggan secara konsisten dan menghindari kekurangan persediaan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memperkuat hubungan pelanggan, dan meningkatkan citra merek.

Secara keseluruhan, penggunaan titik ini membantu perusahaan mengelola persediaan dengan lebih efisien, mencegah kekurangan stok, mengurangi biaya penyimpanan, mengatasi ketidakpastian, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini berkontribusi pada kelancaran operasional dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.

Cara Menghitung Reorder Point

Secara umum, rumus dasar untuk menghitung reorder point adalah:

ROP = (tingkat konsumsi harian × waktu pengiriman barang dari pemasok) + tingkat keamanan persediaan

Dalam rumus tersebut, “tingkat konsumsi harian” adalah jumlah barang yang biasanya dikonsumsi atau terjual setiap hari, “waktu pengiriman barang dari pemasok” adalah waktu yang dibutuhkan dari saat pemesanan dilakukan hingga barang-barang tiba, dan “tingkat keamanan persediaan” adalah cadangan persediaan yang diinginkan untuk mengatasi ketidakpastian dalam konsumsi atau waktu pengiriman.

Dengan menghitung reorder point ini, perusahaan dapat menentukan kapan pesanan atau produksi ulang harus dilakukan. Jika persediaan mencapai atau turun di bawah hal tersebut, tindakan untuk melakukan pemesanan atau produksi ulang akan diambil. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga kelancaran operasional dan meminimalkan risiko kekurangan persediaan yang dapat mengganggu kepuasan pelanggan.

R1 dari RUN System sebagai penyedia software ERP terbaik di Indonesia menyediakan modul berupa Inventory and Material Management. Dalam modul tersebut terdapat sub-modul berupa Warehouse Management System. Dari sub-modul tersebut, R1 mampu melakukan kategorisasi untuk distributor, pelanggan, dan lokasi. 

Dengan R1, segala proses manajemen gudang lebih mudah terkendali sehingga aktivitas bisnis menjadi lebih efisien. Temukan modul dari R1 lainnya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan di sini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *