Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

proses akuntansi

Info Lengkap Proses Akuntansi dan 6 Tahapannya bagi Perusahaan

Pelaku bisnis pasti kerap mendengar istilah proses akuntansi atau siklus akuntansi. Metode manajemen keuangan sesuai aturan akuntansi ini dapat dibilang susah dan gampang. Menjadi susah jika perusahaan dan tim keuangan belum memahami urutan dan tata cara membuat proses akuntansi yang tepat. Namun jika Anda sudah memahami tahapan apa saja yang harus dilalui, maka sistem ini akan menjadi hal mudah dan berulang dengan pola yang hampir sama setiap bulan. Simak info lengkap proses akuntansi beserta fungsinya di bawah ini.

Proses Akuntansi

Proses akuntansi adalah rangkaian kegiatan mengumpulkan dan mengelola data secara sistematik dan mengikuti kaidah akuntansi menjadi laporan keuangan. Pengumpulan data dilakukan selama periode akuntansi yang biasanya berlangsung selama 1 tahun. Dalam satu proses akuntansi tidak hanya membutuhkan waktu untuk mengerjakan semua tahapnya, namun juga keakuratan data yang rinci. Itulah kenapa tim keuangan perusahaan perlu mengelolanya sebaik mungkin.

Secara garis besar, proses akuntansi terdiri dari 2 aktivitas utama. Pertama adalah identifikasi data transaksi lalu membaginya ke dalam beberapa kelompok. Serta yang kedua adalah melakukan pengolahan data tersebut sehingga mendapatkan hasil akhir berupa laporan keuangan. Hasil akhir inilah yang akan membantu perusahaan menganalisis kesehatan keuangan perusahaan dan keputusan ekonomi apa yang akan diambil. Lebih rinci mengenai fungsi dari proses akuntansi akan dibahas selanjutnya.

Baca Juga: Peran Kas Kecil untuk Kelancaran Operasional Perusahaan

Sumber: Freepik

Fungsi Menerapkan Proses Akuntansi

1. Pencatatan Transaksi

Proses akuntansi akan melewati tahap identifikasi, klasifikasi, dan pengukuran transaksi keuangan perusahaan melalui pengumpulan dokumen jual beli. Sehingga kegiatan ini berfungsi sebagai upaya untuk mencatat aktivitas keuangan perusahaan menurut standar akuntansi yang tepat. Kemungkinan kegiatan ekonomi perusahaan terlewat atau tidak terekam akan sangat kecil bahkan tidak ada karena semuanya memiliki dokumen.

2. Pengolahan Data Keuangan

Fungsi pencatatan seperti pada poin sebelumnya akan mengarah pada pengolahan data keuangan menjadi berbagai macam laporan. Mulai dari arus kas, jurnal penyesuaian, neraca saldo, hingga jurnal penutup.

3. Dasar Laporan Akuntansi

Dari beberapa laporan di atas, data mulai semakin mengerucut pada beberapa laporan akuntansi. Pengolahan menjadi laporan akuntansi ini nantinya dapat menjadi laporan pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak luar terkait. Sebagai contoh, terbitnya laporan pajak kepada pemerintah, laporan khusus manajemen internal, dan sebagainya.

Begitu juga dengan laporan akuntansi yang akan dimanfaatkan sendiri oleh perusahaan yang mengeluarkannya. Diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.

4. Penentu Kebijakan

Semua fungsi proses akuntansi di atas bermuara pada fungsi penentu kebijakan ekonomi perusahaan. Dengan menghubungkan hasil laporan akuntansi yang ada dengan kondisi yang ada di lapangan, perusahaan dapat mengambil keputusan. Keputusan ini nantinya juga akan memengaruhi kegiatan perencanaan, produksi, hingga distribusi barang atau produk.

Sumber: Freepik

Tahapan Membuat Siklus Akuntansi

Melihat fungsi di atas sebenarnya telah menggambarkan tahapan proses akuntansi secara garis besar. Namun untuk penjelasan yang lebih detail dapat disimak di bawah ini.

1. Identifikasi dan Klasifikasi Data Transaksi

Kumpulkan semua dokumen bukti transaksi yang sudah dilakukan perusahaan. Beberapa contoh dokumen yang dimaksud adalah kuitansi, faktur, nota, cek, dan sebagainya. Dari semua dokumen ini, tim akuntan akan secara langsung melakukan klasifikasi dokumen mana yang masuk dalam periode akuntansi yang sedang berjalan.

2. Pencatatan Pada Jurnal

Semua data di atas kemudian dituangkan dalam dokumen ringkasan yang disebut sebagai jurnal atau buku jurnal transaksi akuntansi. Pastikan kode transaksi dengan dokumen pendukung sesuai agar penghitungan berikutnya akurat.

3. Memindahkan Jurnal ke Buku Besar

Lalu data pada jurnal transaksi tersebut harus dipindahkan dalam buku besar atau dalam isitilah lain dikenal sebagai posting. Buku besar sendiri merupakan media untuk mencatat semua perubahan suatu akun akibat transaksi keuangan tertentu. Misalnya, masuknya piutang usaha menjadi pengurang dalam pendapatan penjualan.

4. Membuat Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Saldo yang telah didapatkan dari buku besar kemudian dikumpulkan menjadi neraca saldo. Indikator utama dari neraca saldo adalah melihat keseimbangan antara kolom debit dan kredit. Jadi, pastikan penghitungannya sesuai dan tidak memiliki selisih.

Ketika ada ketidaksesuaian jumlah, maka bisa dipastikan Anda membutuhkan jurnal penyesuaian. Beberapa ayat pada jurnal penyesuaian yang perlu diperhatikan adalah ayat untuk mengoreksi kesalahan, ayat penyusutan aset, ayat beban perlengkapan, dan perubahan pendapatan awal.

5. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Baru setelah itu, penghitungan neraca saldo setelah adanya penyesuaian dihitung kembali. Dari nilai neraca saldo yang baru inilah Anda dapat segera membuat laporan keuangan.

6. Penulisan Laporan Keuangan dan Jurnal Penutup

Semua akun yang ada dalam neraca saldo baru kemudian dipindahkan untuk diolah menjadi beberapa laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibutuhkan adalah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. Semua laporan ini memiliki aturan yang berbeda-beda sehingga Anda harus cermat dalam memindahkan dan menghitungnya. Proses akuntansi berakhir ketika semua laporan akuntansi selesai dan tim kauntan membuat jurnal penutup. Jurnal penutup mencegah adanya penghitungan ganda sekaligus menjadi tanda bahwa proses akuntansi untuk periode berikutnya siap dibuka.

Baca Juga: Detail Laporan Laba Rugi Perusahaan, Simak di Sini!

Apabila Anda berfikir bahwa semua tahapan proses akuntansi di atas membutuhkan banyak waktu, maka jawabannya iya. Namun saat ini telah banyak platform atau software akuntansi yang banyak membantu dalam pembuatan proses akuntansi. Salah satunya adalah R1 melalui fitur Accounting Management yang mampu mengelola semua transaksi yang dilakukan perusahaan. Sistem pelaporan keuangan R1 yang komperehensif akan membantu perusahaan Anda mengelola proses akuntansi lebih efektif dan efisien. Anda akan lebih cepat mendapatkan berbagai macam laporan keuangan dengan data yang akurat. Rasakan langsung kemudahan yang ditawarkan R1 melalui tautan ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *