Setiap perusahaan biasanya memiliki aset yang berwujud maupun tidak berwujud. Kedua aset tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan internal atau eksternal. Namun, agar penggunaanya tepat maka perlu dilakukan pengelolaan aset sehingga dapat digunakan dengan baik. 

Aset, baik yang tidak berwujud maupun berwujud, memiliki nilai mulai dari yang kecil hingga besar. Sayangnya, terkadang tidak semua perusahaan pandai bagaimana cara pengelolaan aset yang tepat sehingga tidak merugikan perusahaan. 

Untuk mengenal lebih jauh tentang pengelolaan aset, artikel di bawah ini akan merangkum mulai dari pengertian hingga tips-tips jitu dalam pengelolaan aset. Simak selengkapnya hanya di R1. 

Pengertian Pengelolaan Aset

Secara umum, pengelolaan aset adalah proses manajemen aset milik perusahaan atau pribadi secara efisien untuk memenuhi tujuan tertentu. 

Pengelolaan seperti ini harus benar-benar mengenali ilmunya. Sebab, aset adalah sesuatu yang berharga. Aset dapat berfungsi sebagai dana darurat apabila perusahaan mengalami kekurangan dana. 

Pengelolaan aset dapat dimulai dari perencanaan, pemeliharaan, audit, pemindahan hingga pengalihan aset yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Tips Mengelola Aset

Setelah memahami pengertian tentang pengelolaan aset, Anda harus mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya yaitu:

1. Tentukan Penanggung Jawab

Ada banyak hal yang harus Anda pikirkan ketika sedang menangani bisnis. Maka dari itu, menjadi wajar apabila Anda membagi pekerjaan kepada karyawan lain, khususnya dalam pengelolaan aset. Anda pun harus memilih dengan baik siapa yang layak mengemban amanah tersebut. 

Untuk memilihnya, Anda harus pertimbangkan bisnis Anda masa kini. Apabila bisnis masih tergolong kecil maka cukup satu atau dua yang mengelola aset. Namun, lain halnya apabila bisnis Anda cukup besar. Maka, Anda harus menyiapkan satu tim atau divisi untuk mengurus aset bisnis. 

2. Memahami Siklus Aset

Hal kedua yang perlu Anda ketahui dalam mengelola aset adalah memahami bagaimana siklus aset. Misal, kapan pertama kali aset tersebut Anda beli. Kemudian, apakah dalam jangka waktu tertentu, nilai aset tersebut akan bertambah atau berkurang. 

Selain itu, dalam penggunaan aset tersebut, seberapa sering Anda harus melakukan maintenance. Oleh karena itu, Anda perlu tahu seberapa fungsional tersebut. Alangkah lebih baik apabila membeli aset maka pilihlah aset yang memiliki daya tahan cukup lama atau awet. 

3. Melakukan Tracking Aset

Pengetahuan akan berapa jumlah aset yang telah Anda miliki penting untuk dilakukan. Hal ini juga untuk mengetahui berapa besaran pajak atau asuransi yang harus Anda bayarkan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk melakukan tracking sehingga mengetahui mana saja aset yang telah terdepresiasi. 

Selain itu, dengan adanya tracking aset, Anda jadi memahami mana aset yang masih dibutuhkan oleh konsumen atau tidak. Jika tidak, alangkah lebih baik dialihkan atau diganti dengan aset yang lebih bernilai. 

4. Mengetahui Depresiasi Aset

Hal keempat yang dapat Anda lakukan adalah mengetahui depresiasi aset. Anda perlu tahu mana saja aset yang telah mengalami depresiasi dan carilah penyebabnya. Sebab, bisa jadi ada sebagian aset yang masih digunakan karyawan, tetapi ternyata aset tersebut sudah usang atau memasuki tanggal kedaluwarsa. 

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menghitung depresiasi secara rutin sehingga dapat memahami mana nilai aset yang telah menyusut. Selain itu pula, mengetahui mana aset yang masih bisa digunakan dan nilainya masih bisa meningkat. 

5. Pengelolaan Aset dengan Manajemen secara Otomatis

Hal terakhir yang dapat Anda lakukan adalah kelola saja aset melalui ERP software yang mampu melakukan manajemen secara cepat. R1 dari RUN System mampu membantu perusahaan bisnis Anda agar pengelolaan aset lebih aman dan terjamin. 

Dalam Financial Management yang dimiliki R1 terdapat tiga fitur yang dapat membantu perusahaan bisnis. Pertama, Cash Flow Management yaitu mampu menangani seluruh proses kas mulai dari penulisan cek, deposito, hingga rekonsiliasi rekening. 

Kedua, Account Payable yaitu mengontrol pembayaran, pemrosesan faktur dan aging analysis, pemrosesan pembayaran, jurnal pemrosesan voucher, pencatatan AP buku besar. Ketiga, Account Receivable yaitu mengontrol dan mempercepat penerimaan uang dari masuknya pesanan penjualan ke posting pembayaran yang diterima.

Bersama R1, segala pengelolaan aset dijamin lebih mudah dan aman.