Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

risiko bisnis

Hindari Kebangkrutan dengan Manajemen Risiko Bisnis, Ini 9 Caranya!

Dalam kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan yang kita pilih pasti memiliki risiko. Begitu pula dengan bisnis. Hampir semua bisnis yang kita pilih akan selalu memiliki celah risiko. Agar tidak terjebak pada risiko bisnis yang bisa menyebabkan kebangkrutan, Anda perlu mengenal manajemen risiko.

Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan penghindaran, minimalisasi atau penghapusan risiko yang tidak dapat diterima. Manajemen risiko biasanya dilakukan oleh investor atau fund manager saat melakukan analisis untuk mengukur potensi kerugian dalam investasi. Kemudian mereka mengambil tindakan yang tepat yang sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko yang telah dianalisis.

Tujuan Manajemen Risiko

Sumber: Freepik.com

Adapun tujuan manajemen risiko dalam suatu perusahaan atau badan usaha yaitu sebagai berikut:

  • Melindungi perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
  • Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut.
  • Mendorong manajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian, menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing, dan keunggulan kinerja perusahaan.
  • Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan demi mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
  • Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko.
  • Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko yang dituangkan dalam peta risiko/risk map yang berguna bagi manajemen dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara berkesinambungan dan terus-menerus.

Contoh Manajemen Risiko

Contoh risiko, ancaman, bahaya atau hambatan dalam suatu perusahaan yaitu:

  • Pesaing meluncurkan produk baru
  • Perubahan teknologi menyebabkan jasa atau produk tidak laku
  • Manajer andalan tiba-tiba mengundurkan diri sebagai karyawan
  • Formula rahasia dicuri dan dijual oleh karyawan kepada pesaing
  • KKN menggerus laba dan membuat perusahaan keropos

Proses Manajemen Risiko

Sumber: Unsplash.com

Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara komprehensif ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu:

1. Identifikasi Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan. Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat.

2. Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Risiko

Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah menemukan bentuk dan format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi disi telah mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan juga sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat kualitatif dan kuantitatif.

3. Menempatkan Ukuran-Ukuran Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan. Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan telah memiliki pondasi kuat guna melakukan pengolahan data.

Untuk dipahami bahwa penggunaan ukuran dengan berdasarkan format metodologi penelitian yang digunakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh kecermatan karena jika salah atau tidak sesuai dengan kasus yang ditangani maka hasil yang akan diperoleh nantinya juga dianggap tidak akan akurat.

manajemen risiko

4. Menempatkan Alternatif-Alternatif

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif  beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul juga keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif  keputusan.

5. Menganalisis Setiap Alternatif

Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu diperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat.

6. Memutuskan Satu Alternatif

Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam. Pemilihan satu alternatif  dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan menolak berbagai alternatif  lainnya.

Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki fondasi kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja berdasarkan konsep dan koridor yang ada.

7. Melaksanakan Alternatif yang Dipilih

Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian keuangan serta otoritas pengambil penting lainya.

8. Mengontrol Alternatif yang Dipilih Tersebut

Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah melakukan control yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.

9. Mengevaluasi Jalannya Alternatif yang Dipilih

Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang bersifat fundamental dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan informasi yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan tersebut dapt terus dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.

manajemen risiko

Memanajemen Risiko Bisnis Bersama R1

Risiko bisnis bisa berasal dari berbagai bagian dalam perusahaan . Adanya manajemen keuangan yang buruk dan pengelolaan usaha  yang kurang tepat, secara cepat atau lambat akan mempengaruhi keberadaan bisnis itu sendiri.

Platform digital R1 yang memiliki fitur manajerial bagi semua departemen dalam perusahaan tentunya akan memudahkan Anda untuk mengorganisir bisnis secara tepat.

Dengan mempercayakan pengelolaan bisnis pada R1  dan menjadikannya sebagai media kolaborasi setiap bagian di perusahaan Anda, maka Anda akan dapat mengurangi faktor dari risiko seminimal mungkin pada bisnis sejak dini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *