Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Pengelolaan finansial perusahaan menyakup banyak hal. Mulai dari menghitung besarnya belanja modal hingga pendapatan yang berhasil diperoleh. Salah satu komponen finansial perusahaan yang paling umum diperhatikan adalah laba bersih dan laba kotor. Tidak dapat dipisahkan, laba kotor adalah angka yang akan dibutuhkan saat menghitung keuntungan bersih dan beberapa nilai lain yang mengikutinya. Oleh karena itu, mari mengenal lebih jauh tentang pentingnya mengetahui angka ini dan rumus penghitungannya.
Sering disebut juga dengan pendapatan kotor dan gross profit, laba kotor adalah nilai yang diperoleh bisnis setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan produksi dan distribusi. Baik perusahaan dengan produk berupa barang maupun layanan, banyaknya jenis biaya tersebut akan memengaruhi besarnya pendapatan kotor dari semua hasil unit atau paket yang terjual.
Laba kotor sangat penting untuk dihitung. Selain menjadi langkah wajib sebelum mengetahui keuntungan bersih, pendapatan kotor ini juga akan membantu perusahaan mengetahui berapa biaya yang bisa dialokasikan untuk menutup biaya produksi, pemasaran, dan administrasi. Sedangkan laba bersih adalah sisa dari laba kotor setelah dikurangi pajak, bunga, dan masih banyak lagi.
Dengan menghitung pendapatan kotor ini, perusahaan dapat melihat sebarapa efektif pengelolaan perusahaan pada periode terkait. Tidak hanya soal pengadaan persediaan, keputusan bisnis lainnya juga bisa diambil dengan mempertimbangkan nilai gross profit. Beberapa diantaranya adalah mencari harga bahan baku yang lebih murah, meningkatkan jumlah produksi, mengurangi atau menambah karyawan, dan masih banyak lagi.
Menghitung gross profit untuk perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur memiliki rumus yang sedikti berbeda. Dibawah ini adalah rumus laba kotor untuk perusahaan manufaktur:
Laba Kotor = Pendapatan – HPP (Harga Pokok Produksi)
Kemudian untuk perusahaan dagang, rumus menghitung laba kotornya adalah:
Laba Kotor = Pendapatan – HPP (Harga Pokok Penjualan)
Sedangkan untuk perusahaan jasa menggunakan rumus berikut ini:
Laba Kotor = Pendapatan – HPP (Harga Pokok Penjualan)
Angka pertama yang perlu diketahui adalah pendapatan perusahaan, yaitu jumlah produk terjual dikali dengan harga jual produk. Jumlah produk di sini dihitung dalam satuan unit atau buah.
Agar lebih mudah memahaminya, simak ilustrasinya pada salah satu perusahaan manufaktur berikut ini:
PT. Awaludin memproduksi barang dengan harga jual Rp. 15.000 per unitnya. Pada bulan Januari 2023, perusahaan ini mampu menjual sebanyak 2000 unit produk kepada distributor dan konsumen akhir. Maka pendapatan milik PT. Awaludin adalah 15.000 x 2000 unit = Rp. 30.000.000.
HPP untuk perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh nilai persediaan dan pembelian bahan baku, retur pembelian, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Dari nilai HPP ini, perusahaan dapat mengetahui biaya produksi secara keseluruhan dalam satu periode akuntansi.
Dengan ilustrasi yang sama, PT. Awaludin ternyata memiliki catatan laporan HPP sebagai berikut:
Maka, penghitungan HPP dari PT. Awaludin adalah sebagai berikut:
1.000.000 + (2.000.000 – 100.000) + 3.600.000 + 3.500.000 = 10.000.000
Baca Juga: Mengetahui Cara Menghitung HPP, Berikut Ulasan Lengkapnya!
Dari ilustrasi tersebut, maka Anda tinggal menyatukan nilai pendapatan dan HPP sesuai dengan rumus pertama.
Laba Kotor PT. Awaludin = Pendapatan – HPP
Laba Kotor PT. Awaludin = 30.000.000 – 10.000.000
Laba Kotor PT. Awaludin = 20.000.000
Sebagai catatan tambahan, sebenarnya menghitung Harga Pokok Penjualan memiliki cara yang hampir sama dengan Harga Pokok Produksi. Hal yang membedakan keduanya adalah komponen yang dihitung. Pada Harga Pokok Penjualan, terdapat nilai yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah diskon penjualan, persediaan awal, beban angkut, barang tersedia untuk dijual, beban non operasional, pendapatan jasa, dan masih banyak lagi lainnya. Apabila perusahaan Anda memiliki produk jasa sekaligus barang, maka perhitungannya akan menjadi lebih kompleks. Meskipun begitu, ada baiknya Anda menggunakan sistem akuntansi terpercaya agar laporan laba rugi yang dihasilkan lebih akurat.
Baca Juga: Detail Laporan Laba Rugi Perusahaan, Simak di Sini!
Apabila Anda menggunakan sistem teknologi untuk mengolah finansial perusahaan, maka langkah atau cara menghitung gross profit menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa laba kotor adalah satu dari sekian banyak komponen dalam mengatur finansial perusahaan. Dengan fitur Financial Management milik R1, Anda dapat menjalankan fungsi pengelolaan data dan analisis finansial, termasuk pendapatan kotor. Selain menghindari human error, Anda juga dapat memaksimalkan waktu karyawan untuk mengembangkan bisnis dibanding harus habis untuk menghitung keuangan dari awal setiap bulannya. Mari beralih ke sistem keuangan yang mudah digunakan miliki R1 dengan mengikuti tautan ini.