Salah satu dari beberapa aktivitas utama yang dimiliki perusahaan adalah aktivitas pencatatan keuangan atau akuntansi. Jurnal penutup kemudian menjadi bagian dari siklus akuntansi perusahaan tersebut, dan menjadi tugas dari akuntan perusahaan.

Untuk Anda yang hingga saat ini masih belum mengetahui atau memahami apa itu jurnal penutup, maka artikel ini akan sangat tepat dibaca hingga selesai. Mulai dari pengertian, cara membuat, manfaat, hingga contoh sederhananya, dapat Anda peroleh di sini.

Baca Juga: 5+ Manfaat Manajemen Kredit, Pastikan Dikelola dengan Baik!

Mengenal Jurnal Penutup dalam Akuntansi

Jurnal ini merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi, guna menutup akun-akun nominal yang bersifat sementara. Dengan pembuatan jurnal ini, akun nominal sementara akan memiliki nilai 0 pada periode akuntansi tersebut.

Beberapa akun yang masuk dalam kategori tersebut adalah pendapatan dan beban, kategori akun nominal, dan prive serta ikhtisar laba/rugi yang masuk dalam kategori akun pembantu modal. Akun-akun ini akan memiliki nilai 0 setelah jurnal penutup dibuat.

Pada akhirnya, yang tersisa adalah perkiraan riil, meliputi aset, kewajiban atau utang, dan modal. Cukup mudah dipahami bukan?

Apa Manfaatnya?

Ada beberapa manfaat mendasar yang dapat diperoleh dengan pembuatan jurnal penutup yang baik dan benar. Sekilas penjelasannya adalah sebagai berikut.

• Menutup saldo yang ada di perkiraan sementara menjadi bernilai 0.
• Memisahkan transaksi pada jurnal pendapatan dan beban sehingga tidak tercampur dengan jumlah nominal pendapatan dan beban di tahun selanjutnya
• Memudahkan pelaksanaan pemeriksaan, sebab telah dilakukan pemisahan transaksi antara periode sekarang dan periode akuntansi selanjutnya.
• Menyajikan data keuangan riil dari bisnis yang Anda milik. Akun yang sesungguhnya akan terdiri dari harga, kewajiban, serta ekuitas.
• Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
• Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga saldo akun modal sama dengan jumlah modal yang terlapor di neraca.

Manfaat ini sifatnya mendasar pada pencatatan dan aktivitas pembukuan, sehingga pembuatan jurnal penutup wajib dipastikan benar sesuai dengan kaidah dan cara yang telah disepakati secara umum. Meski dalam prakteknya mungkin terdapat sedikit perbedaan, namun cara membuatnya dapat Anda peroleh di bagian berikutnya.

5 Langkah dan Cara Membuat Jurnal Penutup Bisnis

Dalam pembuatan jurnal penutup ini setidaknya terdapat lima langkah utama.

1. Pertama, menutup tipe akun penjualan yang posisi saldonya di kredit. Langkah pertama ini akan dilakukan dengan menutup akun pendapatan, mentransfer saldo kredit ke akun kliring yang kemudian disebut dengan Ringkasan Pendapatan.
2. Kedua, menutup akun biaya dan kontra-pendapatan. Setelah langkah pertama dilakukan, Anda wajib menutup rekening atau akun biaya dan akun kontra-pendapatan. Kemudian lakukan transfer saldo kredit dalam akun pengeluaran dan akun kontra-pendapatan ini ke akun Ringkasan Pendapatan. Beberapa akun yang ditutup antara lain diskon penjualan, retur penjualan, biaya operasional, biaya administrasi, dan biaya bunga.
3. Ketiga, tutup akun ringkasan pendapatan ke laba ditahan. Selanjutnya akun Ringkasan Pendapatan juga akan ditutup dengan mentransfernya ke akun Laba Ditahan. Namun harus dipastikan posisinya telah disesuaikan, dan sama dengan nominal laba atau rugi bersih pada Laporan Laba Rugi.
4. Keemat, jurnal penutup dengan menutup akun dividen ke Laba Ditahan. Langkah keempat dilakukan dengan menutup akun dividen dan mentransfer saldo debet dari akun ini ke Laba Ditahan. Akun dividen harus dikurangkan dari akun ekuitas Laba Ditahan.
5. Terakhir, membuat laporan laba ditahan yang membuat informasi lengkap untuk nilai laba ditahan di awal periode keuangan, ditambah laba bersih, dan dikurangi dividen. Nilai akhir akan menjadi laba ditahan di akhir periode keuangan.

Untuk melihatnya dalam bentuk ilustrasi, Anda bisa simak penjelasan di poin berikutnya.

Ilustrasi Pembuatan Jurnal Penutup untuk Sebuah Perusahaan

Diketahui pendapatan yang diperoleh PT Asmero Industri per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp300.000.000. Perusahaan ini dalam tahun tersebut juga mengeluarkan sejumlah biaya, seperti yang tertera pada daftar berikut:

• Biaya gaji dan upah sebesar Rp30.000.000
• Biaya perlengkapan sebesar Rp15.000.000
• Biaya penyusutan perlengkapan sebesar Rp5.000.000
• Biaya penyusutan bangunan sebesar Rp10.000.000
• Beban bunga sebesar Rp2.500.000

Dengan nilai laba ditahan sebesar Rpp75.000.000 dan dividen sebesar Rp45.000.000, berikut ilustrasi laporan keuangan berupa jurnal penutup yang dibuat untuk PT Asmero Industri tersebut.

Baca Juga: Mengenal Sistem Konsinyasi dalam Pemasaran Produk, Apakah Cocok untuk Bisnis Anda?

Dalam pembuatan jurnal penutup, dan banyak laporan keuangan lainnya, jelas memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi. Hal ini karena setiap jenis laporan keuangan akan terkait satu dengan yang lain, dan bisa saja menimbulkan masalah di kemudian hari ketika terjadi kesalahan. Kombinasi staf yang kompeten dan sistem yang mumpuni akan jadi keuntungan untuk perusahaan, seperti produk R1 andalan Accounting Management.

R1 dengan Accounting Management

Secara praktis, Accounting Management akan jadi tambahan sempurna untuk staff keuangan dan urusan akuntansi Anda. Sistem yang solid dan mudah beradaptasi dengan sistem yang dimiliki peruahaan menjadikannya fitur andalan dari R1 untuk urusan ini. Produk ini juga dapat membantu Anda menyediakan data yang dibutuhkan untuk urusan jurnal penutup, sehingga hasil akhir laporan bisa benar-benar valid. Segera gunakan produk R1 ini, dan optimalkan kinerja bisnis Anda!