Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen dan Fungsinya dalam Bisnis

Perusahaan seringkali membutuhkan laporan keuangan khusus atau terpisah untuk diberikan kepada tim manajemen didalam perusahaan tersebut. Hal ini dibuat khusus karena setiap divisi manajemen hanya membutuhkan data yang terkait dengan fungsi manajemennya. Untuk itu, dunia bisnis mengenalnya dengan istilah akuntansi manajemen. Simak ruang lingkup dan fungsi akuntansi manajemen lebih detail berikut ini.

Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah rangkaian proses yang dilalui untuk mendapatkan laporan keuangan untuk diberikan kepada pihak internal perusahaan. Dokumen dari hasil akuntansi manajemen berisi anggaran, laporan biaya, laporan prestasi, dan analisis khusus. Kemudian dokumen ini akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi. Baik itu berupa keputusan yang berkaitan dengan hal spesifik, seperti perencanaan, produksi, kerja sama, dan sebagainya. Maupun keputusan secara umum yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan.

Baca Juga: Info Lengkap Proses Akuntansi dan 6 Tahapannya bagi Perusahaan

Informasi yang dimasukkan dan diolah dalam akuntansi manajemen tidak hanya data keuangan. Namun juga data non-keuangan yang berpengaruh langsung, misalnya rincian jenis produk yang laku di pasaran. Oleh karena itu, pembuatannya tidak perlu mengacu pada pedoman akuntansi yang diterima umum. Hal paling penting dari penyajian data ini adalah jelas dan mudah dipahami. Meskipun begitu, pengolahan data tetap dilakukan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Sehingga wajar jika proses pembuatannya membutuhkan investasi yang cukup besar dan melibatkan beberapa disiplin ilmu.

Ruang Lingkup Penerapan

Laporan akuntansi manajemen biasanya meliputi 3 ruang lingkup manajemen internal, yaitu manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pimpinan perusahan. Setiap manajemen akan meminta data yang berbeda tergantung pada fungsinya.

1. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran biasanya akan membutuhkan data terkait strategi marketing yang harus diambil. Beberapa contohnya adalah potongan harga yang harus diterapkan apabila akan membuat strategi promosi, ketentuan kredit bagi kelompok pelanggan tertentu, target penjualan yang harus dicapai, dan sebagainya. Termasuk biaya pemasaran yang dianggarkan oleh perusahaan. Nantinya, tim manajemen ini akan memutuskan strategi atau konten pemasaran seperti apa yang dibuat untuk periode berikutnya.

2. Manajer Produksi

Untuk manajer produksi, informasi yang dibutuhkan dari akuntansi manajemen meliputi keseluruhan biaya produksi. Beberapa contohnya adalah anggaran maksimal belanja bahan baku, menyewa alat produksi, pengadaan barang/jasa, dan sebagainya. Termasuk biaya overhead pabrik, seperti tarif maksimal untuk tenaga kerja langsung.

3. Manajer Keuangan

Kemudian untuk manajer keuangan, data yang akan diminta dari laporan akuntansi manajemen mencakup informasi yang memengaruhi pengelolaan keuangan. Contohnya adalah perkiraan persentase laba atau investasi, sumber daya modal yang dimiliki, pajak yang harus dikeluarkan, dan sebagainya. Nantinya, data ini akan memengaruhi rancangan anggaran belanja perusahaan untuk periode berikutnya.

4. Pimpinan Perusahaan

Sedangkan bagi pimpinan perusahaan, laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan strategis. Diantaranya adalah menentukan pembagian anggaran belanja untuk setiap tim manajemen lain dalam perusahaan, keputusan membangun kerja sama dengan pihak luar, penambahan rumah produksi, serta program CSR apa dan bagaimana yang perlu dibuat. Termasuk program kerja yang berhubungan langsung dengan pengembangan bisnis pada umumnya.

Fungsi Akuntansi Manajemen

Dari ruang lingkup di atas, akuntansi manajemen memiliki fungsi yang penting dalam operasional perusahaan. Namun untuk ulasan yang lebih spesifik dapat disimak di bawah ini.

1. Sebagai dasar perhitungan biaya operasional

Dengan akumulasi informasi keuangan dan non-keuangan yang ada, laporan ini akan menjadi dasar perhitungan biaya operasional perusahaan secara keseluruhan. Setelah melalui validasi data, beberapa pihak yang memiliki kepentingan dapat merencanakan anggaran berdasarkan data dari laporan akuntansi manajemen.

2. Sebagai pendukung kinerja manajemen

Laporan ini juga dapat menjadi pendukung kinerja manajemen karena setiap divisi atau tim dalam perusahaan memiliki pedoman untuk menjalankan fungsinya. Selain mendukung kinerja mereka, laporan ini juga menjalankan fungsi pengontrolan tanggung jawab. Pada akhir pelaksanaan, dokumen ini juga menjadi bahan evaluasi program kerja tiap manajemen.

3. Sebagai penjembatan semua aktivitas

Karena setiap manajemen memiliki acuan yang berbeda dan berkesinambungan, laporan ini menjadi jembatan atau penghubung semua aktivitas tersebut. Tumpang tindih fungsi dan tugas akan terhindarkan sehingga produktivitas perusahaan dapat terus ditingkatkan.

4. Sebagai dasar keputusan

Pembuatan laporan akuntansi manajemen akan memperhatikan beberapa hal penting agar validitas data teruji. Beberapa hal yang dimaksud adalah penggunaan data terbaru yang komprehensif. Sehingga sudah semestinya jika pembuatannya membutuhkan bantuan data dari disiplin ilmu lain yang berkaitan. Nantinya laporan ini secara umum dapat dijadikan dasar mengambil keputusan bagi semua tim dalam perusahaan.

Baca Juga: 6 Manfaat Software Akuntansi untuk Perusahaan, Ini Ulasan Lengkapnya!

Jika Anda ingin mengurangi berbagai macam tugas atau pekerjaan teknis seperti ketika mengelola laporan akuntansi manajemen, gunakan bantuan sistem atau platform khusus. R1 melalui fitur Accounting Management akan membantu Anda menjalankan fungsi akuntansi manajemen lebih efektif dan efisien. Tim keuangan tidak perlu membuat laporan dari awal hingga akhir, sehingga akan ada lebih banyak waktu untuk mengembangkan bisnis terutama yang berkaitan langsung dengan pembiayaan. Rasakan kemudahan yang ditawarkan R1 dengan mengunjungi tautan ini.