Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Sebagai pebisnis, mampu mengetahui profit margin yang diperoleh usaha yang dikelola tentunya menjadi hal mendasar. Tanpa pemahaman ini, pengelolaan keuangan perusahaan akan sulit dilakukan dengan efektif, sebab deteksi pada keuntungan bersih tidak bisa dilakukan.
Profit margin sendiri merupakan metrik yang sangat penting dalam bisnis secara praktis, sebab akan menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan dari proses bisnis berjalan. Tidak hanya untuk pengelolaan secara internal, memahami berapa besarannya juga penting untuk kreditur dan penanam modal guna mengetahui potensi dan kemampuan bisnis yang Anda kelola.
Untuk lebih memahami mengenai konsep ini, mari satu per satu simak poin singkat berikut.
Baca Juga: Info Lengkap Saluran dan Tahapan Distribusi dalam Bisnis
Juga dikenal dengan istilah margin keuntungan, adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnis dan menghasilkan keuntungan berupa uang. Untuk setiap produk yang terjual, keuntungan akan didapatkan dan dibukukan dalam catatan keuangan.
Catatan ini kemudian dilaporkan secara internal dan kepada pihak terkait, seperti kreditur atau penanam modal, untuk menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dan total besaran keuntungan yang didapatkan dalam periode waktu tertentu.
Misalnya, dalam periode waktu tertentu, profit margin yang diperoleh perusahaan adalah 35%, makan artinya perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp3.500 untuk setiap Rp10.000 penjualan yang dihasilkan.
Dalam perhitungannya terdapat 3 jenis profit margin yang berbeda. Pertama dikenal dengan sebutan gross profit margin, kemudian yang kedua adalah operating profit margin, dan terakhir net profit margin.
Jenis pertama adalah gross profit margin, menjadi jenis paling sederhana untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Jenis ini mendefinisikan keuntungan sebagai pendapatan yang tersisa setelah perhitungan harga pokok penjualan dari sebuah produk.
Karena masih merupakan perhitungan kasar, maka angka yang muncul belum memperhitungkan pajak, hutang, biaya tetap, biaya overhead, dan biaya-biaya lainnya.
Untuk mendapatkan angka dari gross profit margin, harus diketahui terlebih dahulu laba kotor dan penjualan bersih yang dicatatkan. Hasil akhirnya didapatkan dari pembagian laba kotor dengan penjualan bersih, dan dikalikan 100%.
Perhitungan yang dilakukan dalam jenis margin keuntungan ini melibatkan lebih banyak variabel, sebab secara langsung akan memasukkan biaya rutin seperti biaya penjualan, biaya administrasi, biaya operasional, dan biaya overhead. Perhitungannya juga akan memasukkan variabel aset perusahaan, namun komponen hutang dan pajak belum dimasukkan ke dalam perhitungan operating profit margin.
Variabel pertama yang wajib dihitung adalah harga pokok penjualan, dengan persediaan awal ditambah pembelian dikurangi persediaan akhir. Kemudian menghitung margin laba operasi dengan pendapatan ditambah harga pokok penjualan dikurangi biaya administrasi dan penjualan. Hasilnya dibagi dengan jumlah pendapatan, dan dikalikan 100%.
Merupakan margin laba bersih, yang melibatkan banyak komponen perhitungan di dalamnya. Rasio yang dihasilkan adalah total pendapatan yang tersisa setelah setiap pos pendapatan dan pengeluaran diperhitungkan. Hal ini juga memasukkan harga pokok penjualan, biaya operasional. Pendapatan dari investasi, pembayaran satu kali, pajak, serta utang.
Pertama, tentukan laba bersih yang didapatkan perusahaan. Caranya dengan pendapatan dikurangi total dari harga pokok penjualan, depresiasi, amortisasi, beban bunga, pajak, dan beban lain. Kemudian angka ini digunakan untuk menghitung margin laba bersih, dengan membaginya dengan pendapatan dan dikalikan 100%.
Mengetahui besaran margin laba yang dimiliki perusahaan dapat membawa berbagai manfaat. Setidaknya, manfaat yang bisa diperoleh akan berkaitan langsung dengan kemampuan dan performa perusahaan dalam mendatangkan keuntungan.
Beberapa poin penting terkait manfaatnya adalah sebagai berikut.
Sebenarnya rumus ini sudah tersedia pada bagian penjelasan jenis profit margin. Namun agar semakin mudah mengingatnya, berikut rumus margin keuntungan yang bisa digunakan.
Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Pendapatan) x 100%
Baca Juga: 7 Strategi Penjualan yang Tepat untuk Meraih Target Pasar Baru
Urusan keuangan dari sebuah bisnis memang tidak akan lepas dari keberlangsungan dan performa sebuah bisnis dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Akan lebih baik jika pengelolaannya dibantu dengan modul-modul handal dengan sistem solid dari R1.
Dengan berbagai modul yang ditawarkannya, R1 hadir sebagai solusi untuk mengoptimalkan pengelolaan bisnis yang Anda miliki. Untuk meningkatkan penjualan dan memperbesar profit margin, modul Sales & Distribution Management akan menjadi modul paling tepat untuk digunakan. Lengkap, fleksibel, dan handal, R1 senantiasa menyediakan modul ERP terbaik untuk bisnis Anda sehingga dapat terus berkembang dengan investasi yang terukur.