Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Pelaku bisnis pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah permintaan dan penawaran. Bahkan istilah ekonomi ini sudah menjadi materi pembelajaran siswa sekolah menengah. Jika dalam hukum ekonomi keduanya harus memiliki nilai yang seimbang, maka Anda harus mengetahui praktek dan cara kerjanya saat ini. Untuk lebih memahami bagaimana konsep keduanya dan contoh penerapan permintaan dan penawaran, simak penjelasannya berikut ini.
Permintaan adalah bertemunya barang atau jasa yang memiliki harga secara ekonomi dengan kemampuan membeli konsumen atau pelanggan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa permintaan akan muncul jika ada produk yang dijual dan ada keinginan dari pasar untuk membelinya. Permintaan ini tidak terbatas jumlahnya. Karena semakin banyak pelanggan yang mampu dan mau membeli, maka semakin besar pula nilai permintaan.
Penawaran adalah barang atau jasa yang dimiliki produsen atau perusahaan untuk ditawarkan kepada pasar. Barang atau jasa ini sudah memiliki harga dan waktu penjualan tertentu. Dengan kata lain, perusahaan dapat memiliki nilai penawaran ketika produk yang akan dipasarkan sudah siap. Baik siap secara harga dan waktu peluncuran, maupun siap secara fisik.
Untuk menyimpulkan hubungan keduanya, dapat ditarik garis besar seperti ini. Permintaan datang dari pelanggan atau konsumen. Sedangkan penawaran datang dari produsen atau perusahaan. Ketika keduanya bertemu dan sepakat pada ketentuan harga yang ada, maka terjadilah transaksi jual beli. Pelanggan mendapatkan produknya dan perusahaan mendapat keuntungan. Hubungan yang sederhana, bukan?
Ketika jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, disitulah terjadi kondisi ekonomi yang disebut sebagai keseimbangan. Baik dalam hal jumlah unitnya maupun dilihat dari segi harga. Dengan kata lain, produk yang diminta memiliki harga yang sama dengan yang ditawarkan sehingga produk tersebut mampu terjual.
Bagi hampir semua perusahaan yang fokus dalam hal produksi, keseimbangan menjadi tujuan yang sangat diupayakan. Hal ini agar produk yang dihasilkan dapat diserap semua oleh pasar. Untuk itu perlu adanya riset khusus yang dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi bisnisnya.
Karena permintaan dan penawaran memiliki sudut pandang yang berbeda, jadi faktor yang memengaruhinya pun akan berbeda.
Faktor terbesar yang memengaruhi permintaan adalah harga dan kualitas produk itu sendiri. Semakin baik kualitas yang diberikan tentu harga produk juga akan mengikuti. Pelanggan akan berpikir kembali untuk membeli produk yang harganya naik dengan kualitas yang sama dengan sebelumnya.
Karena kemampuan pasar untuk membeli produk memengaruhi nilai permintaan, jadi pendapatan rata-rata masyarakat juga ikut memengaruhi. Ketika rata-rata pendapatan masyarakat yang ditargetkan mengalami peningkatan, maka daya beli pelanggan juga akan meningkat. Bahkan tanpa harus menunggu promosi potongan harga, pelanggan sudah mampu membeli produk tersebut.
Faktor lain yang juga berpengaruh dalam permintaan suatu produk adalah cepatnya perubahan gaya hidup dan selera masyarakat. Karena tidak bisa dipungkiri, meskipun produk memiliki harga dan kualitas yang baik, tidak akan muncul permintaan apabila tidak memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar. Sehingga menganalisis tren dan minat pasar menjadi sangat penting agar permintaan tetap ada.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu barang atau jasa akan sangat memengaruhi tingkat penawaran. Sebagai contoh, bahan baku yang semakin langka akan membuat harga semakin tinggi. Sehingga elatisitas penawaran juga akan berpengaruh. Selain bahan baku, biaya produksi secara keseluruhan juga bisa menentukan harga produk. Perusahaan harus mampu mengelola semua sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan penawaran dan memenuhi permintaan yang ada.
Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa harga produk akan memengaruhi tingkat penawaran. Termasuk ketersediaan barang atau produk pengganti (barang subtitusi) yang ditawarkan pesaing. Ketika ada produk yang memiliki fungsi hampir sama namun harganya berbeda, pelanggan akan cenderung memilih produk lain yang lebih terjangkau.
Kemajuan teknologi yang membuat proses produksi semakin efektif dan efisien mampu meningkatkan nilai penawaran. Apalagi jika hal ini diukung oleh aturan atau regulasi pemerintah yang memudahkan perusahaan. Jadi faktor eksternal seperti ini juga perlu diperhatikan.
Pada saat tahun ajaran baru dimulai, perusahaan alat tulis sekolah cenderung mengalami kenaikan permintaan. Agar terjadi keseimbangan, perusahaan harus memiliki tingkat penawaran yang sama. Salah satunya adalah dengan menyediakan produk lebih banyak daripada musim belanja lainnya. Hal ini akan mencegah perusahaan kehilangan momen penawaran yang bagus. Perusahaan ini juga dapat mengombinasikannya dengan menegluarkan inovasi alat tulis yang sudah dianalisis beberapa waktu sebelumnya.
Kemudian ketika permintaan sedang menurun, perusahaan dapat menggunakan strategi promosi khusus yang mampu meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah dengan memberikan diskon untuk pembelian alat tulis dengan jumlah tertentu. Hal ini agar permintaan dan penawaran tetap terjadi secara seimbang.
Itu tadi adalah seluk beluk permintaan dan penawaran yang perlu Anda ketahui. Sekarang, apakah strategi bisnis Anda sudah menunjukkan kedua hal ini dengan baik? Jika belum, mungkin ini saatnya Anda mulai menggunakan bantuan teknologi informasi untuk mengelola semua data permintaan dan penawaran. R1 hadir sebagai platform yang memungkinkan Anda memiliki pencatatan permintaan dan penjualan yang efektif dan efisien. Temukan lebih banyak informasi seputar R1 dan fitur Sales & Distribution Management dengan mengikuti tautan ini.