Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

opportunity cost

3 Fungsi Opportunity Cost, Cara Menghitung, dan Contohnya

Dalam perjalanan bisnis, pasti ada faktor luar yang merugikan dan tidak bisa dihindari oleh pelaku bisnis. Terutama jika perusahaan mengandalkan sumber daya yang bisa berubah kapanpun. Pelaku bisnis perlu memetakan berbagai alternatif solusi ketika faktor yang memengaruhi produksi berubah atau semakin sulit ditemukan. Setiap pilihan solusinya pun pasti mendatangkan keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Dari sini, muncul penghitungan biaya kesempatan atau opportunity cost yang akan sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Biaya kesempatan atau opportunity cost adalah nilai yang muncul dari alternatif pilihan yang tidak diambil. Artinya, biaya ini menggambarkan keuntungan yang tidak didapatkan perusahaan karena tidak mengambil keputusan tersebut. Bisa juga dikatakan sebagai kerugian karena perusahaan memilih untuk mendapatkan keuntungan dari keputusan lainnya. Opportunity cost tidak selalu berupa uang atau porfit perusahaan, bisa juga mengaitkannya dengan hubungan baik, kerja sama jangka panjang, solidaritas tim, dan sebagainya. Untuk itu, simak cara menghitung dan fungsi mengetahuinya berikut ini.

Baca Juga: Serba-serbi Laporan Arus Kas Perusahaan, Jangan Skip!

Fungsi Mengetahui Opportunity Cost

Perusahaan yang mengetahui besarnya biaya kesempatan ini tidak hanya untuk membandingkan keuntungan yang diambil dan tidak. Namun ada fungsi lain yang perlu dipahami juga.

1. Sebagai Acuan Meminimalisir Risiko

Dengan melihat nilai keuntungan yang ada, Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang memiliki risiko paling kecil. Risiko yang dimaksud tidak selalu berupa profit yang kecil, bisa juga berupa penurunan kepuasan pelanggan, distribusi produk yang lebih sulit, dan sebagainya. Meski setiap keputusan pasti memiliki risiko, namun perusahaan dapat mencegah risiko yang lebih besar dan tentu membutuhkan solusi yang besar pula. Secara tidak langsung hal ini akan menghemat pengeluaran perusahaan untuk mengatasi risiko yang berat.

2. Sebagai Tolok Ukur Prioritas

Dalam menjalankan program, perusahaan tentu membutuhkan daftar prioritas program mana yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Salah satu tolok ukurnya dapat menggunakan nilai biaya kesempatan. Karena ketika memutuskan untuk tidak mengambil suatu keputusan bisnis, Anda dapat kembali mempertimbangkannya di masa atau periode yang akan datang. Apalagi jika sumber daya tersedia dan momen pelaksanaannya tepat.

3. Sebagai Dasar Prediksi Modal

Mengetahui nilai opportunity cost berarti Anda akan mengetahui perkiraan modal yang dibutuhkan untuk menjalankan program atau keputusan yang dipilih. Meskipun jumlah modal ini masih perlu dibuat lebih spesifik, namun perusahaan bisa memiliki gambaran apa dan berapa yang harus disiapkan.

Online business opportunity

Cara Menghitung

Menghitung opportunity cost akan menjadi tantangan tersendiri jika Anda ingin melihat nilai manfaat yang didapatkan dalam satuan rupiah. Pertama, Anda dapat membuat daftar keuntungan dari 1 atau lebih pilihan yang ada. Lalu dari setiap keuntungan yang ada, konversikan menjadi nilai ekonomi dengan monetisasi. Terakhir adalah menghitung kedua pilihan dengan rumus Opportunity Cost = Forgone Option – Chosen Option.

Dengan kata lain, selisih dari kedua nilai pilihan akan otomatis menjadi nilai opportunity cost atau biaya kesempatan. Ketika perusahaan memiliki lebih dari 1 pilihan yang tidak dipilih, maka nilai terbesar dari daftar pilihan yang ada menjadi Forgone Option.

Kemudian untuk indikator yang sulit dibuat nilai monetisasinya, Anda dapat menggunakan metode lain untuk membantu memetakan kesempatan atau pilihan yang ada, seperti metode analisis SWOT. Dengan begitu Anda akan lebih mudah membandingkan beberapa pilihan yang tersedia.

Sumber: Freepik

Contoh Penerapan

Pada suatu periode produksi, PT. Minimoni mendapatkan pesanan produk 100% lebih banyak daripada periode biasanya dengan waktu penyelesaian yang sama. Untuk mengejar target produksi tersebut, perusahaan ini memiliki 2 pilihan solusi. Pertama, perusahaan menerapkan jam lembur kepada 50 karyawan yang ada dengan total perhitungan biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 10.000.000.

Pilihan kedua, yaitu menambah tenaga kerja kontrak sebanyak 10 orang dengan biaya Rp. 5.000.000. Biaya untuk mengelola administrasi tenaga kerja kontrak yang baru diperkirakan sebesar Rp. 2.500.000. Namun, ada pertimbangan waktu pelatihan dan kualitas produk yang harus dipastikan sama dengan standar yang ada. Faktor seperti ini biasanya susah untuk ditentukan nilainya namun memberikan dampak yang besar, terutama terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga pada akhirnya PT. Minimoni memilih pilihan pertama meski perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Dihitung dengan rumus opportunity cost yang ada, biaya kesempatan yang dimiliki perusahaan adalah (Rp. 10.000.000 – Rp. 7.500.000) = Rp. 2.500.000. Artinya, perusahaan dapat menghemat Rp. 2.500.000 apabila memutuskan untuk menggunakan pilihan kedua.

Baca Juga: Mengenal Margin Kontribusi: Perhitungan Penting Memonitor Keuntungan

Setelah mengetahui opportunity cost yang dimiliki perusahaan, tentu pengelolaan sumber daya akan lebih baik. Khusus untuk sumber daya finansial, gunakan sistem atau platform yang mampu memudahkan proses pengelolaannya. Tidak hanya mendata atau mencatat secara rinci, Anda juga akan diberi kemudahan untuk menganalisis laporan keuangan. Termasuk memantau arus kas untuk memudahkan perusahaan mengambil keputusan. R1 hadir dengan semua kemudahan tersebut melalui fitur Financial Management. Temukan lebih banyak kemudahan yang bisa didapatkan dengan mengunjungi kami di sini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *