Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Pengelolaan sebuah fasilitas pabrik tidak dapat dilakukan tanpa sistem yang jelas dan cermat. Menjadi salah satu jantung penggerak proses produksi, terdapat beberapa biaya overhead pabrik yang harus senantiasa diperhitungkan sehingga operasional pabrik bisa terus berjalan.
Istilah biaya overhead sendiri dapat dipahami sebagai salah satu jenis pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, dalam artian seperti biaya bahan baku atau perawatan mesin. Namun demikian variabel biaya ini tetap harus diperhitungkan dalam rangka pengelolaan pabrik dan bisnis yang Anda miliki.
Untuk memahami konteks biaya ini lebih jauh, mari simak penjelasan fungsi dan cara menghitung biaya overhead pabrik secara umum.
Baca Juga: Penting! Ini 5 Langkah Mudah Menyusun Trial Balance
Penghitungan biaya dalam proses bisnis selalu memiliki fungsi yang jelas terkait efisiensi pengelolaan perusahaan. Untuk biaya overhead sendiri setidaknya terdapat 4 fungsi utama. Pertama adalah dasar penyusunan strategi perusahaan, kemudian estimasi anggaran setiap bagian di perusahaan, efisiensi biaya, dan kontrol pengeluaran terkait biaya non-produksi.
Penjelasan lengkapnya dapat dilihat pada poin-poin di bawah ini.
Untuk mengetahui biaya overhead pabrik artinya bisnis Anda memetakan biaya yang diperlukan dalam operasionalnya. Secara praktis dapat dilihat pula mengenai besaran biaya dan detail pada biaya tersebut.
Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi dasar dalam penyusunan strategi internal perusahaan, sehingga diperoleh langkah strategis dengan biaya yang efisien. Pengeluaran yang terencana dengan baik membuat finansial perusahaan menjadi lebih sehat.
Setiap divisi dan bagian dari perusahaan memerlukan estimasi anggaran yang tepat setiap periode keuangan, agar dapat bergerak dan menjalankan fungsinya masing-masing. Perhitungan variabel biaya overhead ini juga akan memberikan perusahaan data terkini terkait estimasi kebutuhan dalam periode mendatang.
Dengan diketahuinya data tersebut, alokasi yang diberikan pada pos overhead akan benar-benar optimal dan terhitung dengan cermat, sehingga tidak ada pemborosan yang terjadi.
Biaya overhead bisa menjadi pos pengeluaran yang tidak sedikit jumlahnya. Ini mengapa, biaya ini perlu diperhitungkan dengan sangat cermat. Pengeluaran secara rinci untuk urusan overhead pabrik ini dilakukan untuk mengetahui pos apa yang kira-kira tidak lagi perlu dialokasikan biayanya.
Efisiensi dapat meningkat dari waktu ke waktu, sehingga seluruh biaya yang dibayarkan tercatat dan terlacak dengan detail. Peningkatan efisiensi overhead pabrik sendiri kemudian tetap harus mengacu pada aturan-aturan baku yang digunakan sebagai landasan hukum yang berlaku di Indonesia.
Dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran dari bisnis yang Anda kelola adalah hal yang penting. Dengan cash flow yang sehat, perusahaan dapat beraktivitas dengan lancar tanpa ada hambatan pendanaan.
Biaya overhead pabrik sendiri menjadi salah satu variabel penting untuk diperhitungkan dalam cash flow ini untuk diketahui total dan rincian setiap biaya dari variabel tersebut. Dengan demikian pengeluaran overhead bisa dimonitor dengan baik dan menjadi salah satu penyusun laporan arus kas yang valid.
Keempat fungsi di atas menjadi fungsi utama dari perhitungan biaya overhead pabrik secara umum dan paling banyak digunakan. Pada perusahaan tertentu, bisa saja fungsi yang dimiliki melebar atau justru menyempit, tergantung dengan pengelolaan keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut.
Pada akhirnya perhitungan biaya overhead pabrik tidak akan dapat dilaksanakan tanpa memahami cara yang benar. Pada beberapa modul ERP atau sistem akuntansi dan finansial, Anda bisa memperoleh cara perhitungannya secara sederhana dan cepat.
Namun alangkah baiknya jika Anda memahami logika perhitungan biaya ini, sehingga dapat mengerti lebih dalam terkait cara dan alur perhitungannya.
Melakukan pemisahan biaya setiap divisi yang memiliki biaya overhead secara jelas dan rinci. Dengan pemisahan ini akan diketahui masing-masing biaya overhead yang dikeluarkan setiap divisi dalam operasionalnya setiap hari.
Berbekal data tersebut Anda bisa memproyeksikan biaya yang akan ditanggung pada periode mendatang, atau periode saat ini.
Setelah semua dipisahkan dan ditulis dengan rinci, maka lakukan analisis dan penyesuaian pada biaya yang telah diajukan tadi. Biaya ini perlu di-review bagian keuangan untuk disetujui atau harus dilakukan revisi sesuai dengan keputusan manajemen.
Dokumen yang telah disetorkan dianalisis dengan baik untuk mendapatkan nilai pasti dan tepat dari setiap divisi. Totalnya kemudian kembali diajukan untuk memperoleh persetujuan, sehingga biaya overhead ini bisa dialokasikan dengan baik dan tepat sasaran.
Baca Juga: Menilik 9 Fungsi dan Cara Membuat Buku Besar untuk Bisnis Anda
Pengelolaan biaya overhead sendiri harus dilakukan dengan cermat, dan dapat dioptimalkan dengan salah satu produk dari R1, Accounting Management.
Pengelolaan aktivitas akuntansi perusahaan dalam setiap proses bisnis dapat dibantu dengan produk Accounting Management dari R1, termasuk juga perhitungan biaya overhead pabrik yang dibahas ini. Di dalam produk ini, tersedia fitur Enterprise Accounting dan Financial Reporting yang bisa Anda gunakan dengan leluasa. Jadi tunggu apa lagi? Gunakan produk dari R1 sekarang juga, dan dapatkan semua kemudahan yang ditawarkannya!