Memahami Konsep Revenue dalam Bisnis, Bedakan dengan Income!

Tidak mungkin seorang pebisnis atau pelaku usaha asing dengan kata revenue. Dalam kegiatan industri, revenue adalah sebuah hal yang harus didapatkan, agar bisnis yang dimiliki bisa berkembang dan mendatangkan banyak pendapatan untuk Anda.

Tapi sebenarnya, apakah Anda benar-benar paham apa itu revenue? Masalah paling umum yang ada di pebisnis pemula, atau bahkan yang sudah dalam taraf menengah sekalipun, masih belum dapat membedakan apa itu revenue apa itu income. Padahal keduanya bisa jadi adalah dua konsep yang berbeda, khususnya dalam konteks bisnis praktis.

Maka dari itu, untuk memperoleh informasi lengkap mengenai penjelasan konsep revenue ini, Anda bisa membaca artikel ini hingga selesai, dalam tiga poin besar.

Baca Juga: 3 Fungsi Opportunity Cost, Cara Menghitung, dan Contohnya

Pertama, Mengerti Apa Itu Revenue

Revenue dapat dipahami sebagai nominal uang yang diperoleh dari kegiatan usaha atau bisnis biasa, yang dihitung dari penggalian harga penjualan rata-rata dengan total jumlah unit yang terjual dalam satu periode waktu tertentu.

Biasanya, revenue ini disebutkan dalam periode setiap bulan, atau setiap tahun, atau periode waktu lain yang diinginkan. Pendapatan yang dimaksud belum sampai pada titik keuntungan, hanya total penjualan yang terjadi dari produk milik bisnis yang terjual.

Kemudian perhitungan pendapatan positif akan menghasilkan keuntungan atau laba, ketika pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada total pengeluaran pada periode tersebut. Sebaliknya, ketika pendapatan yang diperoleh berada di bawah pengeluaran, maka bisnis akan mengalami kerugian.

Berbicara pada konsep lain, dalam akuntansi, revenue adalah akun yang akan menaikkan total ekuitas bisnis dan perusahaan dalam durasi singkat. Masuk pada saldo kredit akan ditutup pada akhir tahun buku, kemudian dipindah secara permanen ke akun neraca yang dimiliki perusahaan.

Kedua, Mengenai 2 Jenis Revenue di Dalam Sebuah Bisnis

Pendapatan atau revenue ini kemudian dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yang pertama disebut dengan operating revenue atau pendapatan operasional, dan yang kedua disebut non-operating revenue atau pendapatan non-operasional.

Mengenai keduanya dapat Anda simak dalam penjelasan berikut.

Operating Revenue

Kegiatan bisnis yang menjadi fokus akan menjadi sumber dari pendapatan jenis pertama ini. Dapat dipastikan setiap jenis kegiatan usaha, apapun bentuknya dan apapun produknya, memiliki satu kegiatan utama yang jadi penopang keberlangsungan bisnis tersebut.

Operating revenue kemudian adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas utama ini, atau produk utama yang dihasilkan sebuah bisnis. Data ini harus dipisahkan dari total pendapatan sehingga diperoleh gambaran jelas mengenai produktivitas dan profitabilitas kegiatan bisnis yang dilakukan.

Non-Operating Revenue

Di samping pendapatan dari kegiatan utama dari perusahaan atau bisnis, pendapatan juga bisa saja diperoleh di luar kegiatan utama ini. Perusahaan tentu tidak akan hanya berfokus pada satu kegiatan saja bukan?

Meski tidak menjadi pendapatan besar, namun pendapatan dari sisi non-operasional ini juga harus diperhitungkan. Misalnya saja, pendapatan dari investasi yang dilakukan, kemudian penjualan peralatan atau properti, atau aset yang dimiliki perusahaan, semua harus dicatat dengan cermat.

Pada dasarnya, revenue jenis kedua ini akan diperoleh dari sumber lain, selain kegiatan utama dari perusahaan yang Anda miliki. Catatannya diperlukan oleh investor ketika melakukan peninjauan untuk menanamkan modal.

Ketiga, Terkait Perbedaan Revenue dan Income

Dalam konteks pembicaraan biasa, bisa jadi revenue dan income menjadi kata lain untuk pendapatan. Namun dalam konteks bisnis dan industri praktis, keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Tentu, dari definisinya saja sudah terdapat perbedaan.

• Dari segi definisi, revenue adalah  total uang yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa. Sedangkan income didefinisikan sebagai total yang yang diperoleh setelah mengurangi pendapatan perusahaan dengan pengeluaran yang terjadi.
• Dari segi pembukuan, revenue hampir selalu diletakkan di bagian awal atau atas catatan sehingga dapat dilihat sebagai acuan. Sedangkan income dapat dipastikan berada di deretan terbawah karena menjadi hasil perhitungan akhir dari pendapatan dan pengeluaran.
• Jika melihat pada perbedaan keduanya di salah satu artikel dari VOCASIA, sumber dari revenue tidak terbatas pada hasil penjualan saja, namun juga bisa berasal dari bunga deposito, investasi, dan instrumen lain yang dapat mendatangkan keuntungan untuk perusahaan. Namun untuk income, hitungannya hanya diperoleh dari hasil bisnis perusahaan, mulai dari penjualan dalam bentuk barang atau jasa.
• Terakhir dari sisi penghitungan yang dilakukan, revenue akan diperoleh dari hasil penjumlahan komponen biaya atau penerimaan yang diperoleh perusahaan. Di sisi lain, income dihitung dengan gross profit dan net profit, yakni dua metode menjadi cara umum perhitungannya.

Baca Juga: Mengenal Fixed Asset dan 4 Karakter Utamanya, Simak di Sini! 

Jadi cukup jelas bukan jika revenue adalah hal yang berbeda dengan income? Setidaknya penjelasan dalam artikel ini dapat memberikan Anda informasi lebih dalam mengenai konsep tersebut, sehingga Anda dapat mengelola bisnis dengan optimal dan tujuan atau target yang lebih jelas.

Tentu saja, pengelolaan keuangan bisnis ini akan dapat berjalan dengan maksimal dan efektif, dengan kombinasi staf handal dan perangkat lunak dari R1, Financial Management.

Optimasi Pengelolaan Keuangan dengan Financial Management

Penggunaan produk dari R1 ini dapat membantu Anda mengoptimalkan pengelolaan finansial dari bisnis yang Anda miliki. R1 paham benar bahwa penghitungan revenue adalah hal yang penting untuk kelangsungan bisnis dan pengelolaan keuangan, sehingga produk Financial Management ini hadir untuk mengakomodir kebutuhan pengusaha seperti Anda. Segera gunakan produknya, dan maksimalkan pengelolaan finansial hingga titik tertinggi untuk kemajuan bisnis Anda!