Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Salah satu unsur penting dalam perkembangan perusahaan adalah biaya operasional. Unsur ini dibutuhkan untuk melancarkan jalannya kegiatan bisnis. Biaya operasional dikaitkan dengan pengeluaran yang berhubungan dengan inventaris atau aktivitas bisnis.
Apabila perusahaan Anda ingin menjadi perusahaan besar maka penting untuk Anda memahami biaya operasional. Maka dari itu, untuk memudahkan Anda tentang unsur penting ini, mari simak uraian tentang pengertian hingga cara menghitung biaya operasional berikut ini.
Biaya operasional adalah biaya yang dibutuhkan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Biaya ini meliputi pemenuhan hak seperti gaji, komisi, tunjangan karyawan, peralatan, perbaikan hingga biaya sewa kantor.
Selain itu, definisi lain dari operating expenses (OPEX) atau biaya operasional adalah biaya yang berkontribusi langsung terhadap pembelian serta produksi barang dan jasa. Maka dari itu, biaya ini sering kali disebutkan di di dalam kewajiban (beban penjualan) khususnya neraca keuangan.
Biaya operasional adalah unsur yang pasti dihadali dalam suatu bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, biaya ini harus dikelola dan diatur secara saksama saat suatu perusahaan hendak melakukan perumusan biaya.
Selain operasional, ada juga istilah biaya non operasional. Apa definisinya? Secara garis besar, biaya non operasional adalah biaya yang digunakan untuk kepentingan di luar perusahaan, tetapi perusahaan masih mengeluarkan biaya tersebut.
Meskipun tidak memiliki relasi secara langsung dengan proses produksi atau internal perusahaan, tetapi biaya ini masih menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk memperlancar dan mempermudah kegiatan bisnis.
Baca Juga: Memahami Lebih Dalam Seputar Variable Cost
Beberapa contoh dalam biaya non operasional adalah biaya administrasi bank, pajak, kerugian penjualan, sumbangan hingga biaya kerugian karena bencana alam.
Namun demikian, seperti yang dijelaskan di atas, biaya operasional berhubungan langsung dengan proses produksi. Contoh biaya operasional adalah upah karyawan, biaya utilitas kantor hingga biaya marketing.
Biaya operasional dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap atau yang disebut fixed cost dan biaya variabel atau yang disebut variable cost. Berikut masing-masing definisinya.
Biaya tetap adalah biaya operasional yang angkanya tidak berubah sekali pun terdapat kenaikan dalam proses penjualan atau produksi. Oleh karena itu, tanpa melihat ada perubahan dalam performa, perusahaan tetap melakukan pembayaran dengan angka dan waktu yang telah ditentukan. Contoh biaya operasional tetap di antaranya adalah sewa gedung, upah karyawan, dan asuransi.
Biaya variabel adalah biaya yang angkanya dapat berubah-ubah. Biasanya tergantung pada kegiatan perusahaan, meliputi peningkatan produktivitas, penjualan, atau proses produksi. Oleh karena itu, biaya variabel seiring dengan tingkat produksi. Apabila ada peningkatan produksi, maka biaya ini juga akan meningkat dan sebaliknya. Contoh biaya operasional variabel adalah bahan baku, peralatan biaya, dan distribusi.
Selain dibedakan menjadi dua jenis, biaya operasional juga memiliki beberapa unsur yang perlu diketahui perusahaan. Berikut ini selengkapnya.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan saat itu juga namun manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan. Misalnya, pajak.
Sebaliknya, biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan dan manfaatnya bisa dirasakan secara langsung saat itu juga. Contohnya, upah.
Biaya ini digunakan di luar dapur produksi perusahaan, meliputi biaya marketing dan administrasi.
Biaya produksi adalah pengeluaran fungsi produksi. Adapun tiga biaya pokok yang dibutuhkan dalam produksi yaitu biaya bahan baku, karyawan serta overhead pabrik.
Pada umumnya, cara menghitung biaya operasional sangatlah mudah. Anda hanya perlu menjumlahkan biaya produksi dan biaya pengeluaran (operasional). Rumusnya seperti di bawah ini:
Biaya Operasional: Biaya Produksi + Biaya Pengeluaran
Itulah yang perlu Anda ketahui tentang biaya operasional mulai dari pengertian, jenis, hingga cara menghitung biayanya. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkannya ke dalam bisnis.
Agar bisnis dapat berkembang, R1 dari RUN System memiliki Financial Management untuk mengelola keuangan perusahaan dari setiap bisnis. Salah satu fitur yang disajikan dalam financial management adalah Cash Flow Management yang mana mampu menangani seluruh proses kas dan bank mulai dari deposito, pembayaran di muka, hingga rekonsiliasi rekening.