Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Mengelola keuangan perusahaan harus dilakukan dengan sistem pencatatan yang rapi dan penuh ketelitian. Dengan begitu, data terkait kesehatan arus keuangan bisnis dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Itulah kenapa perusahaan, terutama tim keuangan perlu memahami sistem kerja transaksi keuangan perusahaan. Sebelumnya, apakah Anda sudah memahami beberapa jenis kegiatan yang masuk dalam transaksi keuangan perusahaan? Apakah Anda yakin bahwa semua transaksi tersebut sudah masuk dalam laporan keuntungan? Simak jawaban detailnya berikut ini.
Dalam KBBI, transaksi adalah bentuk persetujuan jual beli atau perdagangan antara dua pihak. Sedangkan transaksi keuangan perusahaan adalah semua bentuk aktivitas perusahaan yang memengaruhi keuangan perusahaan. Baik itu mengharuskan perusahaan mengeluarkan uang maupun menerima uang dari pihak luar. Perusahaan biasanya harus mengeluarkan uang jika berkaitan dengan operasional perusahaan. Sedangkan untuk transaksi yang diterima perusahaan biasanya berupa pendapatan perusahaan dari hasil penjualan produk atau layanan.
Karena setiap transaksi keuangan perusahaan itu penting dan harus dicatat, harus ada bukti transaksi yang jelas. Bukti transaksi perlu memuat informasi penting, seperti jumlah uang yang dibayarkan, pihak yang membayar, data produk atau layanan yang diminta, dan sebagainya.
Agar semakin paham dengan transaksi keuangan perusahaan, Anda perlu mencermati berbagai macam jenisnya. Sekaligus contoh dari setiap jenis tersebut. Ikuti penjelasannya di bawah ini.
Sesuai dengan namanya, transaksi ini terjadi diantara pihak atau orang dalam perusahaan. Sehingga tidak ada pihak luar yang menerima atau melakukan transaksi. Salah satu contoh untuk transaksi internal adalah penyusutan aset tetap, seperti penggunaan mesin produksi, pemanfaatan gedung pabrik dalam 1 periode akuntansi, hancurnya salah satu truk pengangkut barang akibat kecelakaan, dan sebagainya.
Sebaliknya, transaksi eksternal adalah segala transaksi yang berkaitan dengan pihak luar atau eksternal. Contoh untuk transaksi jenis ini ada banyak sekali. Mulai dari membeli bahan baku dari pemasok, penjualan produk, membayar air dan listrik, hingga mengirimkan gaji karyawan. Kebanyakan dari biaya operasional masuk dalam transaksi eksternal.
Transaksi tunai berarti terjadi penukaran antara produk dengan uang yang dibayarkan langsung. Artinya, pihak yang membayar melunasi harga produk. Transaksi ini tidak hanya dilakukan oleh pelanggan kepada perusahaan saja, namun juga antara perusahaan dengan pemasok.
Cara melakukan pembayarannya pun sudah berkembang seiring dengan majunya teknologi. Itulah kenapa muncul transaksi non-tunai sebagai alternatif pembayaran. Selain menggunakan uang secara fisik, transaksi juga dapat dilakukan melalui transfer antar rekening, menggunakan kartu debit dan/atau kredit, hingga platform pembayaran digital.
Kemudian untuk transaksi kredit adalah transaksi yang proses pembayaran dengan pemindahan kepemilikan barang tidak dilakukan pada waktu yang sama. Jadi, penjual memindahkan produk kepada pembeli pada satu waktu, dan pembayaran untuk produk tersebut dilakukan pada waktu berikutnya, atau istilah lainnya secara kredit. Untuk ketentuan waktu pembayaran dan sistem uang yang dikirimkan seperti apa sangat bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak penjual dan pembeli.
Transaksi bisnis meliputi semua transaksi yang dikeluarkan perusahaan untuk memastikan semua proses bisnis berjalan. Dengan kata lain, transaksi jenis ini juga sering dikaitkan dengan biaya operasional bisnis. Diantaranya adalah sewa gedung, membeli bahan baku, memperbaiki mesin produksi, biaya konten marketing, dan biaya karyawan.
Sedangkan transaksi non-bisnis adalah transaksi yang tidak secara langsung masuk dalam operasional bisnis. Namun ketika transaksi ini dilakukan, pencatatannya tetap harus ada dalam laporan keuangan. Beberapa contohnya adalah biaya CSR perusahaan, donasi, dan sebagainya.
Sebagai informasi tambahan, Anda juga perlu memperhatikan bahwa bukti transaksi dari setiap jenis transaksi keuangan perusahaan di atas berbeda. Namun secara umum, bukti transaksi ini memiliki 4 macam, yaitu struk, kwitansi, cek, dan faktur.
Struk merupakan dokumen yang berisi tentang informasi proses pembayaran. Biasanya meliputi data tentang nomor struk, tanggal transaksi, nama dan jumlah barang, total pembayaran, serta metode pembayaran yang dipilih.
Lalu kwitansi merupakan bukti terima uang atau pembayaran yang dibuat dan dikeluarkan oleh penerima transaksi dan diberikan kepada pihak yang membayar. Biasanya kwitansi otomatis memiliki salinan yang nantinya akan disimpan sendiri oleh penerima.
Kemudian cek adalah dokumen yang memiliki kekuatan untuk memerintahkan suatu pembayaran. Cek dikeluarkan oleh pembeli kemudian diisi informasi terkait rekening bank yang dimiliki serta nama penerima uang dan jumlah yang akan dibayarkan. Lalu cek ini dapat dicairkan di bank oleh penerima cek.
Sedangkan faktur adalah dokumen untuk mencatat daftar barang beserta harganya dan berfungsi sebagai tagihan. Dokumen ini memiliki informasi mengenai pembelian barang sekaligus dasar untuk mengirimkan barang tersebut.
Setelah mengetahui jenis, contoh, dan macamnya bukti untuk transaksi keuangan perusahaan, Anda perlu memperhatikan cara pengelolaannya. Transaksi keuangan perusahaan adalah kunci untuk mengetahui keberhasilan perusahaan. Termasuk untuk membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis. Untuk memudahkan Anda melakukan pengelolaan teknis semua transaksi tersebut, jangan ragu untuk menggunakan platform akuntansi terpercaya. Melalui fitur Accounting Management, R1 hadir untuk pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien. Semua transaksi keuangan perusahaan akan masuk dalam sistem secara otomatis sehingga Anda tidak kesulitan membuat laporan keuangan setiap bulannya. Dapatkan informasi lengkap mengenai R1 dan segala fiturnya di sini.