Alamat

Grha RUN System

Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233

Representative Office

Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190

forecasting

Forecasting: 3 Tujuan, Jenis, dan Metode Penting di Bisnis

Salah satu bagian penting dalam bisnis yang turut mempengaruhi keputusan pebisnis adalah forecasting. Tidak banyak pebisnis tahu bahwa forecasting perlu dilibatkan dalam banyak aktivitas bisnis. Masalahnya, beberapa pebisnis menganggap ilmu atau teknik tersebut hanyalah sekadar prediksi tanpa mampu menghasilkan dampak yang positif. 

Padahal prediksi menjadi penting untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi di masa depan. Selain itu, prediksi menjadi cara terdepan dan panduan pebisnis dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh tentang bagaimana manajemen produksi yang baik. Kebutuhan produk dari konsumen yang semakin kencang membuat arus produksi harus tertata dengan rapi. Maka dari itu, butuh manajemen produksi yang kuat. 

Untuk mengetahuinya secara utuh, artikel di bawah ini akan membantu pebisnis untuk memahami mengenai pengertian, tujuan, metode, jenis, dan contoh dari forecasting. Simak hingga tuntas dan kemudian terapkanlah di dalam bisnis. 

Pengertian Forecasting

Sebagai salah satu bagian penting dalam bisnis, forecasting adalah ilmu atau cara pebisnis dalam memprediksi peristiwa pada masa depan. Caranya dengan menggunakan analisis pada masa lalu untuk menemukan metode dan sistem yang tepat dalam mengarungi bisnis. 

Forecasting digunakan sebagian besar pebisnis untuk mengambil keputusan. Apabila sebuah perusahaan mampu melakukan prediksi berupa analisis, tentu saja akan menjadi sesuatu yang baik karena mampu mengantisipasi perubahan dan berkembang untuk menjadi bisnis yang lebih terukur. 

Tujuan Forecasting 

Setelah memahami pengertian, pebisnis juga perlu tahu apa saja yang menjadi tujuan forecasting yaitu:

– Melakukan analisis tentang kebijakan atau sistem bisnis yang berlaku pada saat ini dan membandingkannya dengan sistem pada masa lalu sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda pada masa depan.

– Prediksi diperlukan karena ada sesuatu yaitu delay yang terjadi pada bisnis sehingga mempengaruhi kebijakan perusahaan saat melakukan implementasi. 

– Prediksi bertujuan penyusutan bisnis sehingga mampu meningkatkan efektivitas bisnis untuk ke depannya. 

Faktor yang Mempengaruhi Forecasting 

Sumber: pexels.com

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan forecasting. Faktor-faktor tersebut perlu diketahui perusahaan supaya perusahaan tepat dalam melakukan prediksi. Berikut faktornya:

1. Sifat Produk

Usia dari sebuah produk sangatlah mempengaruhi penjualan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui mana produk perusahaan yang memiliki jangka waktu panjang atau pendek. Selain itu, produksi dari produk itu juga dapat mempengaruhi prediksi.

2. Metode Distribusi

Upaya dari sebuah perusahaan untuk meraih customer dalam pasar, adalah faktor kedua yang mempengaruhi prediksi. Maka dari itu, metode distribusi produk suatu perusahaan dapat menjelaskan seberapa besar pasar yang dapat diraih oleh perusahaan.

3. Kompetitor di Dalam Pasar

Tingkat kompetisi bisa diketahui dari posisi perusahaan pada pasar. Apakah perusahaan tersebut menjadi pesaing utama, pengikut, atau nicher. Posisi perusahaan juga bisa diamati dari kesempatan yang dimiliki perusahaan dan ancaman yang berasal dari kompetitor.

4. Data Historis

Segala peristiwa yang berhubungan dengan perusahaan di masa lalu adalah faktor terakhir dalam forecasting. Data historis menjadi panduan penting untuk perusahaan dalam melakukan forecasting.

Jenis-jenis Forecasting

Tentu saja, forecasting memiliki beberapa jenis berdasarkan indikator tertentu. Berikut inj penjelasan dari berbagai jenis prediksi:

Berdasarkan Waktu

Metode prediksi dapat dibagi berdasarkan waktu menjadi tiga, yaitu:

Jangka panjang, yaitu forecasting yang menggunakan analisis dengan waktu yang lebih panjang biasanya berlangsung selama dua tahun lebih. Dalam jangka menengah, dengan jangka waktu tiga bulan hingga dua tahun.

Jangka pendek, yaitu jangka waktu nol hingga tiga bulan.

Berdasarkan Fungsi

Menurut Heizer dan Render (2009:47), perencanaan operasi pada masa depan, prediksi terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

Economic forecast (prediksi ekonomi): Fokus pada memprediksi tingkat inflasi ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

Demand forecast (peramalan permintaan): prediksi yang bertujuan untuk mengetahui perkiraan permintaan dan kondisi pasar.

Technological forecast (prediksi teknologi): memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.

Berdasarkan Ketersediaan Data 

Ketersediaan data akan menentukan bagaimana prediksi dapat terjadi. Adapun jenis prediksi berdasarkan data adalah sebagai berikut:

1. Metode Kualitatif 

Perusahaan atau organisasi tidak memiliki data yang cukup untuk dianalisis. Sehingga Hasil peramalan juga akan sangat subyektif karena hasil analisis berbeda-beda. Contoh metode kualitatif: penyelidikan, wawancara, diskusi.

2. Metode Kuantitatif

Baik perusahaan atau organisasi memiliki data yang cukup, biasanya menggunakan  metode kuantitatif. Yang mana dalam proses analisisnya menggunakan pendekatan data dan angka.

Berdasarkan Sifat Penyusunannya

Prediksi berdasarkan sifat penyusunannya terbagi menjadi dua jenis (Ginting, 2007), yaitu: 

Subjektif, yaitu peramalan yang berdasar pada perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.

Objektif, yaitu peramalan yang berdasar atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

Ketika mengetahui bahwa forecasting penting di dalam bisnis, perusahaan perlu menerapkannya di bisnis. Agar bisnis makin berkembang, R1 dari RUN System mampu meningkatkan produktivitas bisnis.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *