Alamat
Grha RUN System
Jl. Pakuningratan No.15,
Cokrodiningratan, Jetis,
Yogyakarta,
55233
Representative Office
Treasury Tower
Lt. 10 Unit I, District 8 Lot.28 SCBD
Jl. Jenderal Sudirman kav.52-53, Jakarta 12190
Dalam setiap perusahaan, urusan laporan keuangan akan jadi hal krusial yang wajib diperhatikan dengan baik. Setiap jenisnya, memiliki peran dan fungsi tersendiri demi kelancaran operasional perusahaan. Salah satunya adalah laporan laba rugi, atau dalam istilah asing dikenal dengan income statement.
Tapi apakah yang dimaksud laporan laba rugi ini? Apa saja komponen yang akan masuk dalam perhitungannya? Bagaimana rumusnya, serta bagaimana cara membuat laporan ini? Apakah kemudian ada perbedaan antara laporan tersebut untuk perusahaan dagang dan jasa?
Semua pertanyaan tersebut, satu per satu, akan diulas dalam poin singkat berikut ini.
Secara sederhana, laporan ini adalah salah satu bentuk laporan keuangan perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang berisi pendapatan serta beban dari perusahaan. Selain itu, laporan ini juga akan memuat informasi apakah perusahaan mendapatkan laba atau kerugian dalam periode tersebut.
Pembuatan laporan ini ditujukan untuk membantu mengukur dan mengetahui kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu, sehingga dapat dilihat serta dievaluasi apa yang masih kurang dan apa yang bisa ditingkatkan.
Untuk komponen dasarnya sendiri, setidaknya terdapat 4 hal yang wajib dimasukkan. Mulai dari pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Tentu, dalam pembuatannya nanti, keempat komponen ini mungkin saja dipecah lagi ke dalam komponen lebih kecil.
Berikut penjelasan singkatnya.
Pendapatan Bersih: dihitung dengan mengurangi pajak pendapatan dari pendapatan sebelum pajak.
Setidaknya ada dua proses besar yang dilakukan dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan. Pertama adalah mencari jumlah Laba Kotor, yang kedua adalah mencari jumlah Laba Bersih. Secara umum, berikut rumusnya :
Laba Kotor
= Jumlah Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
= (Total Penjualan – Biaya – Potongan) – (Total Modal Awal – Pembelian Bersih)
Laba Bersih
= Jumlah Laba Kotor – Semua Beban Usaha baik Operasional atau Non-Operasional
Dalam perusahaan Anda sudah terkenal pajak, maka rumusnya akan berubah menjadi
= Penghasilan/Pendapatan Sebelum Pajak – Beban PPh
Prosedur atau cara pembuatan laporan keuangan ini akan dijelaskan dalam poin-poin berurutan, sesuai dengan prosesnya.
Terakhir terkait dengan Laporan Laba Rugi perusahaan dagang dan jasa, memiliki perbedaan dalam penghitungannya. Meski sama-sama menggunakan dua metode, yakni single step dan multiple step, berikut perbedaan rumus yang digunakan.
Single Step
Perhitungan umum yang digunakan adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan seluruh beban, lalu dicari selisihnya. Selisih ini akan menjadi besaran laba atau rugi dari perusahaan.
Multiple Step
Pertama diadakan pengelompokan untuk jenis pendapatan dan beban. Pendapatan dikelompokkan menjadi dua, Pendapatan Usaha dan Pendapatan Di Luar Usaha, sedangkan beban menjadi dua pula, Beban Usaha dan Beban Di Luar Usaha. Baru setelah itu dicari selisihnya dan digabungkan.
Single Step
Rumusnya cukup sederhana, yakni Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan – Beban.
Multiple Step
Rumus yang digunakan adalah
Pembuatannya terlihat rumit dan merepotkan?Anda tak lagi perlu cemas karena R1 hadir untuk membantu membuat Laporan Laba Rugi dan laporan keuangan lain di perusahaan Anda. Mulai dari Laporan Arus Kas, Jurnal Umum, Neraca Saldo, Neraca Keuangan, hingga membantu mengontrol arus kas dan memantau posisi keuangan perusahaan secara riil dan akuntabel. Dengan begini, urusan keuangan dan pembuatan laporan di bisnis Anda bisa berjalan lancar, transparan, dan valid. Segera gunakan layanan R1, dan maksimalkan semua fiturnya!
[…] Baca Juga : Detail Laporan Laba Rugi Perusahaan, Simak di Sini! […]